Rabu, 06 Februari 2019

BAB 11 Buku Saifuddin Ibrahim Dialog Kristen Islam Saifuddin Ibrahim vs Insan Mokoginta Bab 11Allah Esa atau Trinitas

Bab Sebelas
Allah Esa atau Trinitas


Oleh teman² dekat, saya diminta untuk harus membahas bab ini. Pembahasan masalah ini
membuat banyak Muslim bingung. Bahkan orang Kristen pun tak kurang bingungnya.
Kedatangan Muhammad dengan ucapan dan kata² sederhana dianggap sebagai kebenaran
Allah, padahal Muhammad tidak mampu menjelaskan siapakah Allah itu. Islam juga tidak bisa
menjelaskan kebenaran Allah. Sifat ayat² Al-Qur'an yang ambivalen, mendua, dan saling
 bertentangan pada akhirnya membingungkan kaum Muslim itu sendiri. Tetapi Muslim yang
sudah terbuka hatinya akan lebih mudah menerima Yesus. Saya akan mencboa menerangkan
masalah besar yang diangkat oleh Al-Qur'an untuk menentang keKristenan.
Pembahasan ini ditinjau dari ayat Al-Qur'an dalam bahasa Arabnya, dan bukan dari terjemahan

Departemen Agama yang sudah dimasuki tafsiran penerjemahnya. Al-Qur'an terjemahan
Departemen Agama juga berubah-ubah sesuai dengan pergesekan kajian orang² Kristen
terhadap Al-Qur'an dari tahun ke tahun. Buku ini juga akan mengubah terjemahan Al-Qur'an
dari Departemen Agama di tahun² ke depan. Perubahan terjemahan Al-Qur'an tidak terjadi di
Indonesia saja, tapi juga pada berbagai bahasa dunia. Semua ayat² Al-Qur'an yang
 bersinggungan dengan Kristen mereka ubah².
Allah yang Alkitabiah dan Trinitas
Ajaran Trinitas tidak ada dalam Alkitab. Trinitas hanyalah tafsiran dari ayat² Alkitab setelah
ratusan tahun kemudian. Mari kita baca ayat berikut yang menurut saya sangat indah karena
 bermakna Alkitabiah yang murni. Al-Qur'an tidak bisa menghindari untuk tidak menulisnya.
"Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang
disampaikan-Nya kepada Maryam, dan roh dari-Nya" (QS 4:171).
Dalam ayat ini, Tuhan sedang berbicara mengenai FirmanNya yang diutus, dan Roh Kudus ,
dalam kesatuan Tuhan. Sederhana. Hal ini sama dengan Anda mengalikan 1 kali 1 kali 1 sama
dengan 1. Dan Anda ulang lagi, hasilnya tetap satu, karena Allah itu adalah Roh. Karena itulah
 bukan 1 tambah 1 tambah 1 sama dengan 3. Muhammad berkata Allah itu adalah Dzat. Dzat itu
ada tiga jenis: dzat padat, dzat cair, dzat gas. Kalau Allah itu dzat apa? Dalam ayat di atas,
penulis Al-Qur'an mengutip dari narasumber Nasrani sepotong² dengan cara sendiri dan
mengungkapkan dengan cara sendiri juga. Dia mengutip sepotong² saja dan tidak secara
 berkelanjutan dan bertanggung-jawab. Semua potongan ayat Alkitab yang berkaitan dengan
theologi lalu dituliskan dalam Al-Qur'an, dan tetap dianggap oleh umat Islam sebagai 'cerita
dari para nabi'. Keterangan tentang Allah inilah yang diyakini kaum Muslim: Dia pencipta
langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunya anak, padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia
menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui segala sesuatu. Muhammad tidak
mewariskan dialog ketuhanan yang kompleks karena dia hanya mampu berpikir sederhana
atau bermain pedang.

Al-Qur'an menuduh orang Kristen telah menambah partner bagi Tuhan atau menyekutukan
Tuhan dengan yang lain (syirik). Mengapa terjadi tuduhan itu? Hal ini karena Al-Qur'an
menganggap bahwa Allah itu adalah Dzat, sehingga Allah itu tentunya makhluk biologis.
Orang Islam tidak bisa menerima keteranga: Yesus Anak Allah. Mereka mengira Yesus Anak
Allah secara biologis. Padahal kalau mereka membaca ayat Alkitab yang lain akan jelas bahwa
siapapun yang dituntun Roh Allah adalah anak² Allah. Hal ini diterangkan di Roma 8:14 dan
 banyak ayat² lainnya. Orang Islam bersikap bisu dan tulis ketika bertemu dengan ayat seperti
 berikut: "Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya" (Yohanes 1:12).
Apakah perbedaan antara nabi² lain dengan Yesus Kristus? Dalam Yesus ada Roh Allah. "Roh
Tuhan ada padaKu ..." (Lukas 4:18). Karena Roh Tuhan ada padaNya, maka Dia dengan mudah
dapat melakukan perbuatan ajaib seperti orang tuli mendengar, orang buta melihat, orang bisa
 berbicara, bahkan orang mati hidup kembali. Sedangkan nabi² lain memiliki roh ciptaan:
"Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi
dan yang menciptakan roh dalam diri manusia" (Zakaria 12:1). Roh manusia ini diciptakan
karena hubungan suami istri, dan roh ini ada pada seluruh manusia. Tapi kalau kita semua
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka kita akan sama dengan Kristus dalam
hal melakukan perbuatan ajaib, melakukan mujizat, serta memiliki hidup kekal. Jika begitu,
mengapa nabi² sebelum Yesus bisa melakukan mujizat? Jawabnya adalah karena mereka adalah
orang² pilihan Allah. Mujizat adalah materai sebagai utusan Allah. Yesus dalam
memperlihatkan mujizat tidak pernah komat-kamit seperti dukun. Dia hanya berkata: Sembuh!
Lalu sembuhlah orang yang ditolongnya. Bahkan seorang wanita yang mengalami pendarahan
selama 12 tahun langsung sembuh ketika dia menyentuh jumbai jubahNya. Mengapa hal ini
 bisa terjadi? Karena Dia adalah KalimatNya. Di seluruh Perjanjian Baru, Yesus selalu berkata:
Aku berkata kepadamu. Yesus adalah Firman Tuhan itu sendiri, sehingga Dia tidak berkata:
Allah berfirman ... seperti yang ditulis dalam Perjanjian Lama dan Al-Qur'an.
Tiga Perbuatan Besar dari Allah
Allah tidak hanya diketahui dan dikenal melalui namaNya saja, tapi terutama dari perbuatan
atau karyaNya. Seluruh Alkitab menceritakan perbuatan² Allah. Ayat pertama dari Alkibat saja
sudah dimulai dengan pernyataan tentang apa yang telah Allah perbuat: "Pada mulanya Allah
menciptakan ..." (Kejadian 1:1), dan ayat terakhir juga menyatakan apa yang akan Allah
perbuat: "Aku datang segera ..." (Wahyu 22:20).
Dari semua perbuatan Allah itu, ada perbuatan² yang besar (1 Petrus 2:9) seperti:
1. Menciptakan langit dan bumi serta seluruh isinya dan memeliharanya
2. Menebus dan menyelamatkan ciptaanNya dari dosa dan kebinasaan
3. Memperbaharui dan memulihkan kembali ciptaanNya
Allah Mencipta dan Memelihara

Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Semua ciptaan Allah itu baik, bahkan
amat baik. Namun oleh kejatuhan manusia ke dalam dosa, maka semuanya berada di bawah
kutuk dan akan binasa. Namun Allah tetap mengasihi semua ciptaanNya itu dan
memeliharanya dengan setia. Allah tidak membuang sama sekali ciptaanNya.
Allah Menebus dan Menyelamatkan
Karena Allah tetap mengasihi semua ciptaanNya, maka Allah mau menyelamatkannya dari
kebinasaan. Untuk itu Allah menebusnya dari kuasa dosa dan maut. Menebus artinya
mengambil kembali sesuatu yang tadinya adalah milik kita dengan membayar harga
tebusannya. Allah berencana untuk menebus dan menyelamatkan semua ciptaanNya. Itulah
Rencana Keselamatan dari Allah untuk dunia ini. Rencana itu mulai dilaksanakan dengan
memilih dan memanggil Abraham dan melalui Abraham ini lahirlah umat Israel. Dari Israel
inilah lahir Yesus Kristus. Oleh dan di dalam Yesus ini - dalam kematian dan kebangkitanNya -
dunia ini dan segenap isinya ditebus dan diselamatkan dari kebinasaan. Jadi harga tebusan
yang Allah bayar ialah PutraNya sendiri, Yesus Kristus, yang harus turun ke dalam dunia
menjadi sama dengan manusia. Jadi Yesus Kristus adalah Allah sendiri yang datang ke dalam
dunia dalam rupa manusia, dan menjadi Penebus dan Penyelamat dunia.
Allah Memperbaharui dan Memulihkan
Oleh penebusan dan penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus, maka semua ciptaan Allah itu
telah kembali menjadi milik Allah. Namun kerusakan akibat dosa itu masih ada dan terasa
dalam kehidupan ciptaanNya. Maka Allah lalu bekerja lagi untuk memperbaharui dan
memulihkan kembali semua ciptaanNya itu. Dan itu Allah lakukan dalam kuasa Roh
KudusNya yang diutusNya ke dalam dunia ini. Roh Kudus itu bekerja di dalam dunia dan di
dalam persekutuan orang² yang percaya kepada Yesus Kristus yaitu Gereja. Pekerjaan
pembaharuan dan pemulihan itu akan "tuntas" ketika Yesus Kristus datang kembali. Pada saat
itulah akan tercipta Langit Baru, Bumi Baru dan Manusia Baru.
Yesus Disebut sebagai Tuhan
Kesalahpahaman Muslim adalah Allah dan Tuhan adalah sama, tidak terpisahkan. Bagi
Muslim, yang disebut sebagai Allah itu adalah Tuhan, dan yang disebut sebagai Tuhan itu
adalah Allah. Maka mereka berkata: Tiada Tuhan selain Allah. Kalau begitu, apa bedanya
antara Allah dengan Tuhan?
Mari kita lihat keterangan dari Alkitab:
• "Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang
kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus" (Kisah Rasul 2:36)

• Namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-
Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
Bagaimana menyederhanakan rumusan: Bapa, Anak, dan Roh Kudus sehingga mudah
dimengerti saudara Muslim?
TIADA ALLAH KECUALI YESUS KRISTUS. "Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah berhala
... " (1 Tawarikh 16:26). Allah bangsa lain adalah patung pahatan. Allah bangsa Jahiliyah adalah
 batu hitam. "Mereka berbicara tentang Allah Yerusalem seperti tentang para allah bangsa-
 bangsa di dunia, adalah buatan tangan manusia" (2 Tawarikh 32:19).
Gereja merumuskan bahwa Allah itu adalah Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Rumusan ini
dibuat dengan bertolak dari kesaksian Alkitab tentang Tiga Perbuatan Besar dari Allah itu. Hal
ini tidak berarti bahwa ada tiga Allah yang dipercayai Gereja. Allah itu esa (Ulangan 6:4). Dan
Allah yang esa itu dialami, dihayati oleh dan hadir dalam hidup manusia dalam tiga
keberadaan, atau tiga "cara hadir". Ia hadir sebagai Pencipta dan Pemelihara, sekaligus sebagai
Penebus dan Penyelamat, sekaligus sebagai Pembaharu, Penyempurna, dan Pemulih. Tegasnya,
Allah yang esa itu hadir dalam tiga cara. Karena itulah, Gereja merumuskan bahwa Allah itu
ada dan hadir diantara kita sebagai Bapa, sebagai Anak, dan sebagai Roh Kudus. Atau Bapa,
Anak, dan Roh Kudus.
"Bapa" adalah gelar dan bukan istilah biologis berdasarkan keturunan. Gelar itu digunakan
untuk menyatakan bahwa Allah adalah sumber dan asal mual serta pemelihara bagi anak²nya.
"Bapa" juga adalah gelar untuk menyatakan bahwa Allah itu jauh lebih "tinggi" di atas kita, dan
kita menjunjung dan menghormatiNya. Hal ini seperti kalau kita menyapa seseorang dengan
sebutan "Bapa", misalnya Bapa Pendeta, Bapa Presiden, dll. Sebutan Bapa di sini bukanlah
istilah biologis - keturunan, melainkan gelar untuk menjunjung dan menghormati seseorang.
"Anak" merupakan gelar juga untuk menunjukkan bahwa Yesus Kristus itu berasal dan datang
dari Allah dan memiliki hakikat yang sama dengan Allah. Hal ini seperti kalau kita mengatakan
 bahwa "si A" adalah "anak Ambon", dan maksud sebenarnya adalah ia datang dari Ambon,
memiliki sifat dan watak budaya orang Ambon. Begitu juga dengan Yesus Kristus, yang
walaupun hadir dan nampak sebagai manusia, namun orang² yang percaya kepadaNya yakin
 bahwa Ia adalah Allah yang datang ke dalam dunia dalam wujud manusia. Selama Ia ada di
dunia ini, Ia disebut "Anak Allah", tapi begitu selesai karyaNya di dunia ini dan kembali ke
Surga, Ia bukan lagi "Anak Allah", melainkan Ia adalah "Allah." Hal ini seperti si A tadi yang
disebut sebagai "anak Ambon" . Dia disebut sebagai "anak Ambon" hanya sewaktu ia berada di
luar Ambon, dan kalau ia kembali ke Ambon, maka di Ambon ia tidak lagi disebut sebagai
"anak Ambon" tetapi "orang Ambon".
"Roh Kudus" adalah sebutan bagi Allah dalam karyaNya sebagai "Penolong dan Penghibur"
(Yohanes 14:25). Roh inilah yang membimbing dan menerapkan hidup baru dalam Kristus di
dalam diri manusia.


"Tiga Oknum" atau "Tiga Cara Berada"
Allah itu esa, tetapi Ia mempunyai tiga pribadi atau oknum. Ia adalah Allah Bapa yang ada dan
hadir dengan kita dalam FirmanNya yang telah menjadi manusia yaitu Yesus Kristus, yang kita
kenal melalui Alkitab, dan yang sekaligus hadir sebagai kuasa Roh yang bekerja di dalam hati
kita. Jadi singkatnya: Allah Bapa adalah Allah yang ada di atas kita, dan Putra adalah Allah
yang ada di dekat kita, dan Roh Kudus adalah Allah yang ada di dalam kita. Yang ada
 bukanlah tiga Allah, tapi satu Allah saja. Ketiganya itu esa, berbeda tapi tak terpisah, satu tapi
tak tercampur.
Illustrasi matahari dapat dipakai untuk memahami hal ini. Kita mengalami kehadiran matahari
dalam hidup kita melalui tiga cara: (1) benda, di mana matahari itu sendiri berada jauh di atas
kita; (2) sinar dan cahayanya yang ada di sekitar kita; (3) panasnya yang tidak terlihat tapi
terasa di kulit kita. Ketiga unsur matahari itu satu tetapi tidak berbaur, berbeda tetapi tidak
terpisah. Ketiga-tiganya hadir dan berfungsi dalam hidup kita.
Allah dan Logika Manusia
Seringkali Allah disalahpahami dan karena itu sering ditolak karena "tidak masuk akal". Tetapi
sebenarnya itu adalah kesalahan kita: Allah ingin dipahami berdasarkan akal, padahal akal
manusia itu terbatas, karena manusia memang terbatas. Terlebih sukar lagi jika kita mencoba
memahami Allah yang Maha Besar berdasarkan "matematika". Kita hanya percaya karena hal
itu dikatakan dalam Alkitab. Kita patu merenungkan apa yang dikatakan dalam 1 Korintus
13:12 yang berbunyi: "Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-
samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal
dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri
dikenal."
Perlu dicatat bahwa di sepanjang sejarah Gereja, telah ada usaha² untuk menjelaskan Allah ini
secara logika, namun semua usaha itu tidak pernah memuaskan. Terlebih lagi ada usaha yang
sampai bertentangan dengan Alkitab, khususnya mengenai keilahian dan kemanusiaan Yesus
Kristus. Dua diantara banyak ajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab itu ialah:
Pertama, yang menyatakan bahwa Yesus itu adalah manusia biasa, yang "dimasuki" oleh Allah.
Kedua, Yesus adalah Allah yang datang ke dalam dunia dengan tubuh semu (maya), jadi bukan
tubuh manusia yang sejati.
Kedua ajaran ini tidak sesuai dengan kesaksian Alkibat sebab yang kita yakini ialah Yesus
adalah benar² Allah dan benar² manusia.
Ada juga ajaran lain yang menyatakan bahwa Allah Tritunggal itu ada, tapi ketiganya hadir
secara bergiliran. Pada waktu Perjanjian Lama, Allah Bapa yang hadir. Pada waktu Perjanjian
Baru, Allah Anak yang hadir. Dan sekarang, Allah Roh Kudus yang hadir. Ajaran ini juga tidak
sesuai dengan Alkitab, sebab Alkitab menyaksikan bahwa ketiga-tiganya: Bapa, Anak, dan Roh
Kudus selalu hadir bersama-sama serentak dan sekaligus.
Nah, daripada kita berusaha menjelaskan atau memahami Allah secara logika, namun kita
menjadi salah mengerti dan sesat, lebih baik kita tinggal percaya saja. Sebab iman, bukanlah
"mengerti dulu baru percaya" melainkan "percaya dulu baru mengerti". Ajaran Trinitas ini
 bukan berarti irrasional atau tidak masuk akal, melainkan tidak terjangkau oleh akal.
Bagi saudara Kristen yang baru, bab ini sangat membantu untuk mengerti apa yang selama ini
tidak Anda pahami. Bukan pikiranmu, buka hatimu, buka telingamu untuk semua hikmat dari
Tuhan. Belajarlah walau dari mulut anjing. Tuntu ilmu walau ke Mekkah. Wa man saro wa
shola. Man jadda wa jada. Siapa berjalan akan sampai. Siapa bersungguh-sungguh akan sukses.
Allah itu Roh
Agama² dunia dengan kitab sucinya membuat konsep yang jauh dari kebenaran. Kekristenan
adalah keyakinan yang bersumber dari Alkitab, sehingga harus kembali kepada apa kata
Alkitab, dan bukan dari konsep atas kesepakatan orang² dalam gereja.
Allah itu Roh, Allah itu bukan benda, bukan dzat. Karena Allah itu Roh, maka mudah
memahaminya. Dia adalah Roh, dengan begitu tentunya bersatu secara Roh juga. Dia itu Esa,
 bukan satu. Esa adalah cara bersatunya roh. Itu sebabnya orang Kristen kalau menyembah
Tuhan harus menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Orang Kristen tidak boleh menyembah
dalam bentuk fisik, seperti menyembah sampai jidat hitam, atau berpakaian baju koko dari
Tiongkok, kopiah harus putih, sarungan, jenggotan. Kalau kamu datang menyembah dalam
keadaan susah, janganlah pura² bahagia, tapi datanglah dengan rohmu yang sedang susah dan
sampaikan kepada Tuhan mengapa kamu susah. Tuhan akan mengubahmu, memulihkanmu,
membuatmu sukacita. Nanti dengarkan baik² firman Tuhan yang disampaikan oleh hambat
Tuhan dalam khotbahnya.
Menyembah Tuhan dalam Kristen tidak perlu basuh², bersih fisik, karena Tuhan melihat hati
manusia. Dia tidak melihat baju kita sewaktu masuk gereja, meskipun kita melihat cara
 berpakaian orang yang masuk gereja lebih bagus daripada orang yang masuk mesjid, yang
mengenakan kopiah bau yang tidak pernah dicuci selama bertahun-tahun. Allah melihat hati
karena Allah itu roh. "Bahkan, sekalipun engkau mencuci dirimu dengan air abu, dan dengan
 banyak sabun, namun noda kesalahanmu tetap ada di depan mata-Ku, demikianlah firman
Tuhan ALLAH" (Yeremia 2:222). Apa gunanya membasuh wajah, tapi membenci orang yang
 beragama lain? Apa gunanya kumur² tapi masih suka memfitnah? Apa gunanya cuci tangan
tapi suka mencuri?
Allah yang Esa, Oneness of God (kesatuan dalam Tuhan)

"Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuhan Allah kita, Dialah Tuhan Yang Esa." "Hear, O Israel! The
Lord our God is one Lord." Sheema, Yisrael! Adonai Elohune, Adonai echad! (Ulangan 6:4 =
Markus 12:29)
Perhatikan kata² berikut ini:
One = satu
Only = hanya
 Alone = sendiri
Echad = unified = terpadu, bersatu
 Joint in one (united) artinya adalah digabungkan menjadi satu atau disatukan. Contoh disatukan
 bisa dilihat di Kejadian 2:24 yang berbunyi: "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging."
Contoh lain juga terdapat di Yehezkiel 37:17 yang berbunyi: "Gabungkanlah keduanya menjadi
satu papan, sehingga keduanya menjadi satu dalam tanganmu." Juga di 1 Korintus 12:20 yang
 berbunyi: "Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh."
 Jangan Melampaui yang Ada Tertulis
Mari kita kembali kepada dasar kebenaran Alkitab. Apakah yang tertulis - hurufiah - dalam
Alkitab? 1 Korintus 4:6 menyatakan: "Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku
sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya
ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang
menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain."
1 Timotius 6:20-21 menyatakan: "Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan
kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-
pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan, karena ada beberapa orang yang
mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai
kamu!" Kata² seperti omong kosong, omongan palsu, bohong yang tidak berdasarkan
kebenaran, semuanya tidak berasal dari Firman Tuhan. Demikian juga kata² yang penuh
pertentangan, perdebatan, adu argumentasi yang penuh asumsi dan penafsiran yang salah. 2
Korintus 4:13 menyatakan: "Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada
tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami
 juga berkata-kata." Saat beragumentasi dengan iblis, Yesus tetap mengatakan apa yang sudah
tertulis: "Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis ..." (Matius 4:4), kemudian di ayat ke 7: "Yesus
 berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: ...". Ini adalah teladan bagi orang percaya untuk lebih
 benar melihat Alkitab sebagai sumber hidup dan iman.
Tuhan itu Esa dan itu berarti hanya ada satu pribadi. Yesaya 44:24 menyatakan: "Beginilah
firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah
TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang
menghamparkan bumi --siapakah yang mendampingi Aku? -- Yesaya 37:16 menyatakan: ""Ya
TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim! Hanya Engkau sendirilah
Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi." Kemudian Yesaya
37 ayat 20 berbunyi: "Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari
tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah
TUHAN." Dia tetap sendiri dalam mencipta, seperti yang dinyatakan Yesaya 63:7-9 sebagai
 berikut: "Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia TUHAN, perbuatan TUHAN
yang masyhur, sesuai dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita, dan kebajikan yang
 besar kepada kaum Israel yang dilakukan-Nya kepada mereka sesuai dengan kasih sayang-Nya
dan sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar. Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah
umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka
dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang
menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-
Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala."
Dia satu²nya dan namaNya diterangkan di Zakharia 14:9 sebagai berikut: "Maka Tuhan akan
menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu Tuhan adalah satu-satunya dan nama-Nya
satu-satunya." Wahyu 4:2 menyatakan: "Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang."
Berdasarkan ayat² yang tersurat tentang ke-esa-an Allah maka kesimpulan yang benar adalah
 bahwa Tuhan itu:
• seorang diri
• sendiri saja
• satu-satunya
• namaNya satu-satunya
• duduk di satu takhta di Surga
• seorang yang duduk di atas takhta itu
• seorang yakni satu pribadi
Kehendak Allah dinyatakan di 1 Timotius 2:3-5 sebagai berikut: "Itulah yang baik dan yang
 berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang
diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. Karena Allah itu esa dan esa pula
Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus."
Tuhan itu ESA dinyatakan di Markus 12:28-32 sebagai berikut: "Lalu seorang ahli Taurat, yang
mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi
 jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah
yang paling utama?" Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel,
Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada
hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." Lalu kata ahli Taurat itu kepada
Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain
kecuali Dia." Yesus Kristus adalah perwujudan Allah, dan bukan pribadi yang lain dari Allah.

Ibrani 1:1-3 menyatakan: "Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai
cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman
akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan
sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada
dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa,
Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi."
Yesus adalah pernyataan diri Allah dalam rupa manusia. 1 Timotius 3:16 menerangkan hal ini
sebagai berikut: "Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan
diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada
malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang
dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Tuhan itu ESA, karena itu ESA juga PribadiNya. Jika kita percaya kepada satu Tuhan, itu berarti
kita menyembah Allah yang Tunggal, bukan Allah yang Tritunggal.
Tritunggal dicetuskan oleh Tertulianus, dipopulerkan oleh Athansius, diterima oleh Katolik,
diwariskan kepada Protestan dan difanatiki oleh Advent lalu dikeramatkan oleh Kharismatik.
Begitulah keterangan saya tanpa mengurangi rasa hormat kepada bapa² Gereja dan jasa mereka
dan doa mereka untuk saya dan Anda.
Mari kembalikan pemahaman kepada apa yang tertulis, yakni Kebenaran Alkitab!
Haleluyah!


Kesimpulan dan Penutup
Di luar Alkitab tidak ada kebenaran wahyu. Alkitab adalah kebenaran wahyu. Firman Tuhan
hanya ada di Alkitab. Firman Tuhan hanya diberikan dan dipercayakan kepada Bani Israel.
Saya tidak mau lagi berdebat dengan mereka, karena thema debat hanya itu² saja dan mereka
hanya meniru pendahulu mereka. Tidak ada hal yang baru. Kepada saudara di Surabaya dari
Abdullah Wasia'an Foundation Center, lupakan berdebat dengan saya. Mereka tidak mau
 berdebat tentang "Siapakah Muhammad", "Benarkah Al-Qur'an", "Apakah Islam?" Mereka
hanya mau berdebat tentang "Siapakah Yesus", "Alkibat Sudah Dipalsukan", "Kristen itu Sesat!"
Al-Qur'an tidak membenarkan Alkitab. Sejak zaman Adam, Nuh, Abraham, Musa sampai Isa,
tidak diperbolehkan untuk tidur dengan budak. Tapi hukum Al-Qur'an menghalalkannya.
Alkitab mengharamkan apapun bentuk pencurian tapi hukum fa'i ditetapkan dalam Al-Qur'an
untuk mengambil harta penduduk kota². Ini juga menerapkan hukum jahiliyah.
Tidak ada nubuatan Alkitab tentang kedatangan Muhammad. Yesus adalah sang Alfa, sang
Omega, yang Awal dan yang Akhir. Yesus hanya menubuatkan mesias² palsu. Akan datang
waktunya bahwa orang yang membunuh pengikut Yesus dengan menyebut nama Allah
mengira bahwa itu adalah berbuat bakti bagi Tuhan.
Paradigma Al-Qur'an dan Alkitab sangat berbeda bagaikan sejauh langit dari bumi. Al-Qur'an
memperbolehkan Muslim untuk menghunus pedang, tapi Yesus memerintahkan: Sarungkan
pedangmu. Satu² agama yang memperbolehkan berperang hanyalah Islam.
Memang ada ayat² perang dalam Perjanjian Lama, bahkan yang lebih sadis daripada Al-Qur'an.
Tetapi siapakah eksekutor dari ayat² sadis itu? Orang Kristenkah?
Semua bentuk ibadah dalam Islam tidak dikenal dalam Alkitab. Shalat diperintahkan setelah 12
tahun Muhammad menjadi Nabi baru. Menurut pengakuannya, dia baru dipanggil setelah 12
tahun menjadi Nabi untuk menghadap Allah dan menerima perintah lima kali shalat sehari
semalam. Anehnya, tidak ada orang Islam yang benar² rajin shalat. Ibadah² dalam islam semua
meniru ibadah orang jahiliyah yang telah dilakukan turun-temurun sejak ratusan tahun
sebelum itu. Ibadah dalam Yahudi dan Nasrani sudah mapan: pujian, doa, firman. Semua
dijelaskan dalam bahasa yang dimengerti oleh jemaah. Saat ibadah, umat bisa mengarah ke
mana saja, boleh ke arah Timur, Barat, Utara, Selatan, tidak masalah. Hal ini karena Tuhan ada
di mana². Tidak ada tuntunan doa masuk WC, doa tidur, doa senggama, doa makan. Yang ada
hanyalah jika ingin berdoa, silakan berdoa, terserah bagaimana cara berdoanya! Juga
diperbolehkan berdoa dengan bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Jawa, asalkan dirimu
mengerti. Setelah itu barulah mendengarkan Firmat Tuhan dari pendeta yang mengutip dan
menguraikan Alkitab.
Tiada Allah selain Yesus. Allah bangsa lain adalah berhala.
Allah yang Esa yang disembah dalam Yesus Kristus. Amen.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar