Rabu, 06 Februari 2019

Buku Saifuddin Ibrahim Dialog Kristen Islam Saifuddin Ibrahim vs Insan Mokoginta Bab 4 Pujian - Senda Gurau

Bab 4
Pujian - Senda Gurau

Saya belajar terus untuk membandingkan Alkitab dengan Al-Qur'an. Setiap ayat Alkitab saya
renungkan, dan pasti memori dan benak kembali kepada Al-Qur'an dan apa saja pelajaran yang
pernah saya sampaikan kepada murid² saya selama dua puluh tahun sebagai Muslim. Dulu
saya mati²an membela Al-Qur'an dan seluruh doktrin Islam. Saya kira memang wajib membela
Allah dan Rasul. Wajib pula membela agama. Tapi setelah membaca Alkitab, saya tahu bahwa
kita tidak perlu membela Allah, Rasul, dan agama. Apa kuasa manusia dalam membela Allah?
Siapa manusia yang bisa membela Rasul? Bukankah Allah Maha Kuasa? Bukankah Nabi dan
Rasul itu utusan Allah? Kenapa harus dibela? Membela agama? Hati kita miris mendengar
 berita ISIS membunuh, membakar hidup² orang Kristen di Syria, Irak, Mesir. Herannya saya
mengapa FPI tidak demo? Mengapa diam saja? Apakah Habib Rizieq sudah buta dan tuli?
Summum bukmun umyun, wa habib Rizieq la yarji'? (dari Q 2:18 Summum bukmun 'Umyun fa
hum laa yarji' (Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang
 benar))

Setiap hari saya rajin membaca Alkitab seperti dahulu membaca Al-Qur'an setiap malam. Tapi
setiap kali saya mendapatkan beberapa perbedaan pola pikir dan ajaran lalu, sejenak saya
 berhenti untuk menganalisa dan mendalaminya.
Pantaslah mengapa orang Yahudi menjadi sangat cerdas, karena kebenaran paradigma Alkitab
yang Ilahiyah. Saya berjanji akan banyak menulis topik² Alkitab yang tidak ada dalam Al-
Qur'an. Banyak ragam pengajaran yang tidak dibahas dan dibicarakan dalam Al-Qur'an. Dari
perbandingan itu, pahamlah kita mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang
Firman Tuhan dan mana yang bukan. Alasan mengapa Al-Qur'an sangat sensitif dengan orang²
Yahudi dan Nasrani adalah karena Muhammad tidak tahan kuping mendengar banyaknya
pertanyaan yang meragukan kenabian beliau.
Ketika Muhammad menyebarkan pahamnya di Mekah selama 12 tahun, dia hanya mendapat
pengikut kurang dari seratus orang. Propaganda dilakukan secara intensif, harta dan tenaga
dikeluarkan secara masif. Orang² suku Quraisy merayu Muhammad agar meninggalkan
ajarannya. Tapi Muhammad dan pengikutnya tidak gentar sedikitpun. Turun ayat yang
terkenal: Laku diinukum waliyadiin, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Inilah ayat emas
yang digunakan saudara Muslim dalam membela diri kalau kepepet saat dialog soal agama.
Banyak konsep Alkitab yang tidak dipahami serius oleh kaum Kedar. Jika orang Islam ditanya
siapa ibu Nabi Muhammad, mereka pasti susah payah menyebutnya, tapi anak Sekolah Minggu
kalau ditanya siapa ibu Yesus pasti bisa serentak menjawab.
Keadaan berbeda ketika Muhammad berada di Medinah. Masalah yang dihadapinya kompleks
dan beragam, tapi intinya adalah keraguan akan kenabiannya. Orang Yahudi sangat
meremehkan Muhammad, karena tidak mampu menunjukkan bukti kenabian seperti tradisi
nabi² dalam Alkitab.
Di Medinah, Muhammadlah yang mengajak orang Yahudi berdamai dalam keagamaan, tapi
tentu saja orang Yahudi dan Kristen tidak sudi. Ta'aalau ilaa kalimatin sawaa, marilah kita
kepada satu kata, seia sekata ... Orang Yahudi dan Nasrani terkenal dengan tradisi firman.
"Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al Quran, mereka
 beriman (pula) dengan Al Quran itu. Dan apabila dibacakan (Al Quran itu) kepada mereka,
mereka berkata: “Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al Quran itu adalah suatu
kebenaran dari Tuhan kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang
membenarkan(nya)" (QS 28:52-53). Mereka tidak mungkin menerima Al-Qur'an karena jauh
sebelum Muhammad ada, orang Yahudi dan Nasrani sudah lebih dahulu berserah diri, telah
MUSLIM sebelum Islam datang.
Umat Islam terkenal mempertahankan 'kebenaran' Al-Qur'an dengan membabi-buta. Seolah-
olah pembelaan mereka adalah sebuah setting berpikir ilahi, walaupun pembelaan mereka
 bertentangan dengan Al-Qur'an itu sendiri. Dari zaman ke zaman ditulis oleh mereka bahwa
semua nabi hanya diutus pada zamannya. Syariat nabi² itu hanya berlaku pada zamannya dan
tidak berlaku lagi pada zaman sekarang. Alkitab hanya berlaku pada masanya, begitu kata
mereka. Mereka tidak paham bahwa FIRMAN Tuhan tidak berubah, tetap untuk selamanya
(baca Bab Tiga).
Al-Qur'an terjemahan Departemen Agama RI tahun 1972 sampai 980-an masih memuat
muqaddimah bahwa nabi² terdahulu hanya untuk zaman itu. Tapi setelah ketahuan bahwa
ayat² Alkitab yang menjadi rujukan oleh Departemen Agama ternyata dipotong-potong, dikutip
separuh, maka bab tersebut sudah tidak ada lagi dalam cetakan baru. Mereka malu.
Berikut kita bicarakan bagaimana Al-Qur'an mempertahankan diri dari gempuran orang
Yahudi dan Nasrani yang tetap menolak kenabiannya dan juga klaim bahwa Yahudi adalah
manusia pilihan. Di satu sisi, Al-Qur'an mengakui semua kelebihan orang Yahudi, tapi di sisi
lain mengutuk orang Yahudi. Demikian juga Al-Qur'an mengakui kebenaran Alkitab, tapi juga
mengatakan bahwa Alkitab sudah dipalsukan. Atau lebih tepatnya, Muhammad sendiri yang
menjawab lewat Al-Qur'an.
1. Al-Qur'an menantang orang Yahudi untuk membuktikan diri sebagai manusia pilihan.
"Katakanlah: “Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa
sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka
harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar” (QS 62:6). Tentu saja
tidak ada orang yang mau mati dong. Tapi ayat ini bernada mengancam sehingga orang²
Yahudi menjadi ketakutan. Harus diakui, orang Yahudi merupakan manusia pilihan. Kemajian
dunia ini terjadi karena mereka. Yang membuat pesawat terbang adalah keturunan Yahudi.
Saya berandai, kalau tidak ada pesawat terbang, lalu apakah kalau naik haji harus memakai
onta? Kapan sampainya?
2. Muhammad mengajukan argumen bahwa memeluk agama mana saja, asalkan berbuat baik,
maka orang itu masuk surga. "Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar
 beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dariTuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati"
(QS 2:62). Ayat ini menyebutkan bahwa orang Yahudi dan Nasrani masuk surga. Ini adalah
sebuah kompromi besar yang dilakukan oleh Muhammad dalam rangka mempersatukan
masyarakat Madinah. Tapi tentu saja orang Yahudi tidak tergiur. Ayat ini menyebutkan bahwa
 bukan agama Islam saja yang diridhai Allah. Asalkan seseorang beriman kepada Allah, hari
kemudian, beramal saleh, maka orang itu dapat pahala. Kalau sudah dapat pahala, nantinya
ditimbang beratnya, setelah itu masuk surga!
34. Muhammad didebat oleh orang Yahudi tentang siapakah Ibrahim, Ishak, dan Yakub?
Apakah mereka juga Muslim? Maksudnya adalah samakah apa yang diajarkan Ibrahim dengan
apa yang diajarkan Muhammad? Jawab Al-Qur'an: agama mereka adalah Islam. "Ibrahim
 bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang
lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-
orang musyrik" (QS 3:67). Muhammad disuruh Allah untuk mengatakan bahwa "Katakanlah:
“Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan
kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun
di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri”.
3:85 Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi" (QS 3:84-85).
Dalam ayat ini, Muhammad tidak paham bahwa Yahudi itu adalah sebutan untuk keturunan
suku Yehuda, keturunan Ibrahim. Israel adalah cucu Ibrahim. Adalah masuk akal bahwasanya
Al-Qur'an menolak bahwa Ibrahim tidak beragama Yahudi, karena tidak tahu urutan zaman
para nabi. Banyak sekali pembelaan diri Muhammad bahwa dia hanya manusia biasa, hanya
menyampaikan peringatan, tidak mendapat upah dari apa yang disampaikannya, tetapi dia
memiliki harta rampasan yang berkelimpahan, juga tawanan, emas, hewan, tanah, dan rumah.
4. Muhammad meyakinkan orang Yahudi bahwa Al-Qur'an tidak berubah dan agar mereka
tidak ragu² menerima Al-Qur'an. "Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah,
padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quran) kepadamu dengan terperinci? Orang-
orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quran
itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk
orang yang ragu-ragu. Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang
 benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang
Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui" (QS 6:114-115). Tidak mungkin orang Yahudi bisa
percaya bahwa Al-Qur'an itu dari Allah. Tetap saja bujukan Muhammad tidak berhasil.
5. Al-Qur'an membenarkan Alkitab. Bagaimana cara Al-Qur'an membenarkan Alkitab tidaklah
 jelas. Hal apa yang dibenarkan juga samar². "Dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu
yaitu Al kitab ( Al Quran ) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang
sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar maha mengetahui lagi maha melihat hamba-
hambanya" (QS 35:31). Kenyataannya, Al-Qur'an malahan mengacaukan hukum² Alkitab,
hukum keluarga, hukum makan, tata ibadah, arah kiblat, hukum waris, dll.
6. Muhammad disuruh konfirmasi kepada orang Yahudi dan Nasrani tentang Al-Qur'an yang
diturunkan kepadanya. "Kami tiada mengutus rasul- rasul sebelum kamu ( Muhammad ),
melainkan beberapa orang laki- laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah
olehmu kepada orang- orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui" (QS 21:7). Muhammad
 buta tentang segala hal mengenai kenabian. Syarat² seorang nabi adalah mengadakan mukjizat.
Muhamma bahkan ragu dengan Al-Qur'an sehingga dia mati²an mengatakan bahwa Al-Qur'an
itu adalah kebenaran dari Tuhan. Kalau dia adalah seorang Nabi, maka dia tidak perlu
 bersumpah-serapah untuk wahyu yang diturunkan kepadanya (lihat QS 10:94). Tapi menurut
saya, sesungguhnya Al-Qur'an itu hanyalah petunjuk bagi kaum Muslim untuk mencari
kebenaran yang ada dalam Alkitab.
7. Muhammad merasa putus asa dalam usahanya meyakinkan kaum Yahudi dan Nasrani untuk
percaya kepada Al-Qur'an. Sewaktu perang memberangus mereka, hanya ada dua orang
Yahudi yang masuk Islam karena takut dibunuh. 900 orang dibantai sehari dalam perang
melawan Bani Yahudi Qurayza. Orang Yahudi yang masuk Islam tentu adalah jemaat biasa,
 bukan pendeta. "Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al Kitab sebelum Al
Quran, mereka beriman dengan Al Quran itu. Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan
kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa
yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan" (QS 28:52,54). Zaman sekarang
ada beberapa pendeta yang masuk Islam, dan itu pasti karena urusan pertu atau urusan bawah
perut. Tapi kalau ada orang Islam masuk Kristen, mungkin alasan pertamanya adalah karena
urusan bawah perut, tapi setelah ibadah di gereja dengan nyaman, mendengar pendeta
 berkhotbah, mengerti kebenaran, apalagi jika yang khotbah adalah mantan ustadz, wah jadi
 bertambah kuat imannya kepada Yesus. Mereka menjadi Kristen karena urusan atas perut.
Banyak sekali ayat² Al-Qur'an yang tidak sesuai lagi dengan zaman dan teknologi sekarang.
Tapi kaum Muslimin tetap teguh dengan Islam meskipun sudah banyak ayat dalam kitab suci
mereka yang meragukan.
Kasus terorisme yang melanda dunia menyadarkan banyak Muslim untuk pindah iman
menjadi pengikut Yesus. Mereka berbondong-bondong mengungsi sambil meneteskan air mata
dan keluar dari kolam baptisan, lalu meninggalkan rumah dan desa² mereka menuju negeri
yang menampung mereka. Kesedihan ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Tapi inilah cara
Tuhan bekerja bersama kita untuk menerima mereka. Inilah cara Tuhan menyadarikan kita
akan panggilan Amanat Agung.
Berikut ini saya akan kutip ayat² Al-Qur'an yang dipakai khotbah Jum'atan oleh khotib² seluruh
dunia tentang tuduhan kepalsuan Al-Qur'an. Hal ini dibahas agar jangan ada maling teriak
maling, jeruk minum jeruk. Jangan ada lagi yang bilang Alkitab sudah dipalsukan.
1. Muhammad membuat-buat Al-Qur'an, "Bahkan mereka mengatakan: “Muhammad telah
membuat-buat Al Quran itu”, Katakanlah: “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh
surat-surat yang dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu
sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar” (QS 11:13).
Muhammad menantang orang Yahudi dan Kristen untuk membuat sepuluh surat saja. Orang  Yahudi tidak usah membuat-buat wahyu, karena sudah ada Alkitab yang jumlah isinya tiga
kali jumlah isi Al-Qur'an. Meskipun Alkitab ditulis oleh nabi² dalam masa yang berbeda-beda,
isinya tetap konsisten.
2. Orang² kafir berkata: "Dan orang-orang kafir berkata: “Al Quran ini tidak lain hanyalah
kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain”; maka
sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. Dan mereka
 berkata: “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka
dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang”  (QS 25:4-5). Kalau saudara kita
para Muslim yang rajin membaca Al-Qur'an itu membaca Alkitab dan lalu
membandingkannya, maka mereka akan segera tahu bahwa Al-Qur'an hanya berisi dongeng
dan cerita palsu. Contohnya, Muhammad naik ke langit dengan kendaraan kuda berkepala
wanita cantik. Ini hanya dongeng saja, saudara! "Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-
ayat Kami, mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengar, kalau kami menhendaki
niscaya kami dapat membacakan yang seperti ini, ini tidak lain hanyalah dongeng-dongengan
orang-orang purbakala” (QS 8:31). "Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata:
“dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala” (QS 68:15). Kalau ayat² Al-Qur'an dibacakan
kepada orang Islam, pengikut Muhammad segera percaya karena mereka belum pernah
mendengar cerita seperti yang dibacakan Muhammad. Apalagi kalau dilagukan dengan
keindahan susunan kata dan syair. Masih banyak lagi ayat ya ng lain yang berbunyi sama.
3. Muhammad mendapat serangan bahwa Al-Qur'an itu adalah: "Bahkan mereka berkata (pula):
“(Al Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri
seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagai-mana
rasul-rasul yang telah lalu di-utus” (QS 21:5). Muhammad tidak bisa menjawab semua
tantangan ini. Al-Qur'an adalah mimpi yang susah diurai. Al-Qur'an telah memporak-
porandakan kehidupan dan budaya di Timur Tengah. Palestina telah menjadi sengketa abadi
 justru setelah Al-Qur'an datang. Palestina menjadi tanah dengan dua sertifikat. Sertifikat
pertama adalah Alkitab yang mengatakan bahwa Palestina adalah tanah Israel. Sertifikat kedua
adalah Al-Qur'an yang mengklaim bahwa Palestina adalah milik Islam. Perang selama empat
 belas abad terjadi untuk merebutkan tanah Palestina. Namun tidak ada hakim di dunia ini yang
 bisa menentukan sertifikat mana yang asli. Tapi setolol-tololnya manusia, dia pasti bisa
memastikan bahwa sertifikat pertamalah yang asli, sedangkan sertifikat yang dikeluarkan
selanjutnya adalah palsu.
4. "Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu
menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu”. Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan
menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu
 bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu" (QS 5:68). Ayat² Al-Qur'an bukan saja
menambah kekafiran orang Yahudi dan Nasrani terhadap Muhammad, tapi juga orang Islam
menjadi semakin kafir dari Al-Qur'an karena memang susah diterapkan. Bagaimana
memberlakukan hukum Islam di negara Pancasila? Sementara itu perintah Al-Qur'an adalah
wajib hukumnya untuk memberlakukan Hukum Islam bagi umat Islam. Kalau tidak
memberlakukan Hukum Islam, maka orang² Islam itu adalah KAFIR. "... Barangsiapa yang
tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang
yang kafir" (QS 5:44). Perintah² dalam Islam membuat orang Islam semakin susah hidup.
Haleluyah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar