PENGANTAR
Buku ini adalah pengalaman real seorang penginjil di medan juang. Pengalaman kebersamaan
dengan Yesus yang telah menyelamatkan hidupnya. Orang seperti dia tidak mungkin percaya
kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kalau bukan karena ANUGERAH.
Pada cetakan kedua ini, saya meminta kepada penulis untuk melengkapi lagi dengan
menambah informasi dan bab baru, karena sambutan buku ini juga luar biasa.
Bila Anda membaca buku ini, maka akan tampak sangat gamblang kebenaran Alkitab
dibandingkan dengan kitab manapun, termasuk Al Qur'an yang muncul 600 tahun setelah
Alkitab. Insan Mokoginta beberapa kali telah berdebat dengan penulis, dan perdebatan itu bisa
juga ditonton di Internet.
Insan Mokoginta telah malang melintang berdebat dengan pendeta mana saja, tapi dengan
Saifuddin Ibrahim, dia bertekuk lutut. Keberanian Pak Saifuddin mengungkapkan pendapat
mengagumkan, sepertinya belum pernah dilakukan oleh orang lain. Hal ini terjadi karena cinta
yang tulus kepada Tuhan.
Bacalah buku ini, untuk berselancar mengarungi kedalaman nurani saudara sepupu kita para
Muslim, dan pada akhirnya berempati untuk menyelamatkan mereka dari kebinasaan kekal.
Mereka sedang membangun rumah di pinggir jurang yang lalu akan longsor bersama
bangunan itu. Mereka adalah pocong yang bisa berjalan. Ibadah mereka kering. Kitalah yang
harus membawa Yesus untuk membantu mereka hidup.
Terpujilah Tuhan selamanya.
Junaedi Salat
Pimpinan Fokus Indonesia
KATA SAMBUTAN
Saya mendapat kehormatan untuk menghantar buku ini kepada pembaca.
Saya sangat kenal dengan pengarang buku ini dan cintanya kepada Tuhan tidak ada yang
meragukan. Pertobatannya mengagumkan. Itu bisa kita baca dalam buku yang ditulisnya
KENAPA SAYA MEMILIH KRISTUS. Sudah banyak orang Kedat terima Yesus karena
membaca buku ini. DIa juga menulis buku DIALOG DENGAN SADDAM HUSAIN. Buku ini
telah saya kirim ke mana-mana. Ini penting untuk membuka mata hati mereka yang belum
percaya.
Buku yang sedang Anda pegang ini adalah dialog dengan Insan Mokoginta.
Sebenarnya buku ini adalah pengalaman pribadi penulis berdialog dengan banyak saudara
Muslim sejak menerima Yesus Kristus.
Buku ini pantas untuk menjadi bagian Anda, bergerak bersama, berjalan bergandeng tangan
memberitakan Kabar Baik ke seluruh pelosok Nusantara.
Stigma yang diterapkan oleh saudara kita bahwa Kristen agama penjajah, akan sirna dengan
sendirinya, setelah membaca buku ini. Kristen memang awalnya disebarkan oleh missionaris
Barat, tapi dengan cara yang santun. Bahkan mereka mempertaruhkan nyawa untuk Injil.
Injil tidak boleh disebarkan dengan pedang.
Injil itu adalah ajaran kasih, ajaran kasih harus disebarkan dengan kasih.
Yesus tidak pernah membawa pedang. Jangankan pedang, pisau dapur saja tidak pernah
dibawa Yesus untuk menakuti orang supaya menerima Dia sebagai Tuhan.
Terus terang, bacalah buku ini untuk masuk dalam hati saudara kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Dr. Lukas Kusmana
Gembala Senior GKPY
KATA PENGANTAR
Buku ini bermaksud memberi pencerahan kepada saudara agar semakin mencintai keturunan
Ismael, yaitu saudara kita Muslim. Kita tidak dipandang mengasihi Kristus kalau kita tidak
mengasihi mereka.
Dengan membaca buku ini, maka kita merasakan bathin mereka dan denyut jantung mereka
ketika mereka melakukan ibadahnya. Bahkan apa yang menjadi target mereka kita bisa faham.
Kaum teroris dalam bidang agama sering muncul kalau tidak dikatakan SELALU, dari
keturunan Ismael sejak Ismael terusir dari rumah ayahnya Abraham. Roh Ismael dilanjutkan
dengan perkawinan anak Ismael dengan Esau, saudara kembar Israel. Roh kecewa itulah yang
dibawa oleh Bani Israel menitis sampai hari ini kepada keturunannya di Palestina dan di mana-
mana.
Penelitian saya ini bukan yang awal, sudah banyak buku yang berbicara dalam issue yang
berragam. Tapi buku ini ada ciri khasnya yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan orang
Antikris, dan berdialog langsung dengan mereka.
Antikris adalah mereka yang berpendapat Yesus bukan Tuhan, membenci kasih. Buku ini
menjadi sangat khas, karena saya pernah hidup sebagai Muslim radikal, dan memiliki rasa
agama yang kental. Saya dididik oleh seorang ibu yang galak. Kalau tidak mengaji, oleh ibu
perut saya dicubit kecil sampai keluar air mata, bukan karena menangis, tapi karena sakit. Ayah
adalah seorang guru agama Islam, pendiri Muhammadiyah di kota Bima. Dan saya tahu betul
betapa ibu dan ayah sangat mencintai saya.
Saya kuliah di Ushluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta, kuliah bahasa Arab,
komunikasi, kuliah di STT jurusan Theologi. Bahasa kedua saya adalah bahasa Arab.
Jadi kalau saya jadi Kristen, itu kemurahan Tuhan.
Selamat membaca dan bersaat teduh.
Tuhan Yesus memberkati.
Yerusalem Baru, Desember 2014
Saifuddin Ibrahim
BAB PENDAHULUAN
SHALOM BE SHEM HAMASIAKH, Salam Damai dalam Nama Yesus Kristus.
Saya SAIFUDDIN IBRAHIM, telah mempertaruhkan apapun untuk KEBENARAN. Saya telah
berjanji setia kepada BAPA, PUTERA, dan ROH KUDUS. Saya terima Yesus Kristus dengan
tulus dan murni hati, tidak karena sesuatu di luar dan keluar dari Kristus, dan janjiNya. Saya
siap membela DIA yang telah menyelamatkan dan mengeluarkan saya dari kegelapan menuju
terang yang ajaib. Meskipun DIA tidak perlu dibela. Saya sanggup berkorban dengan JIWA,
RAGA, dan NYAWA saya serta APAPUN yang ada pada saya bagi kemulianNya. Saya tidak
akan berkhianat kepada BAPA, PUTRA, dan Roh Kudus, kepada semua orang percaya. Bagiku
hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan.
Tulisan ini adalah jawaban lugas terhadap buku-buku yang ditulis oleh saudara Muslim,
terutama mereka yang mu'alaf, yang sengaja memojokkan KEBENARAN Injil lalu Muslim yang
tidak pernah baca Alkitab tepuk tangan. Buku ini bersifat apologetika karena membela.
Walaupun Kristen tidak perlu dibela. Tuhan Yesus juga tidak perlu dibela, karena Tuhan bisa
bela diri, bisa kung fu, bisa tinju.
Insan Mokoginta bukan saja menulis buku dan berdebat, tapi tulisannya sangat memojokkan
bahkan provokatif. Mokoginta menulis 11 pertanyaan yang mustahil dijawab Kristen, kalau
bisa menjawab akan dikasih hadiah 10 juta rupiah untuk satu pertanyaan.
Buku ini disarikan dari beberapa kali debat saya dengan Ustadz Insan Mokoginta dan teman-
temannya. Terakhir pada tanggal 1 Maret 2014 di Jakarta dan dihadiri 200 tokoh Kristen dan
Islam. Juga menjawab pertanyaan-pertanyan peserta seminar Islamologi di seluruh Indonesia.
Insan Mokoginta, sudah kondang di dunia Islam karena debatannya dengan para pendeta dan
'selalu menang'. Waktu dialog lintas agama di Bandung, saya sudah ancam pak Insan
Mokoginta, jangan coba-coba debat dengan saya! Kamu boleh menang debat dengan pendeta
lain, tapi dengan saya ente akan bertemu batu sandungan dengan kariermu berdebat. Kamu
sudah menyangkali Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka Tuhan akan
mempermalukanmu hai manusia Antikris! Karena dalam saya ada Yesus!
Dalam Al-Qur'an, Surat Al-Maidah, ayat 47, "Hendaklah orang-orang yang telah diberikan Injil
kepada mereka memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya (Injil)."
Pak Insan pindah dari Injil kepada Al Qur'an. Injil hukum KASIH pindah kepada Al Qur'an
hukum bunuh. Jadi walaupun Bapak sudah menulis puluhan buku, semuanya isinya sampah!
"Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara berdasarkan apa yang diturunkan Allah, maka
mereka adalah orang-orang fasik." Bapak tau arti fasik? BUSUK bin LICIK! Kata saya. Jadi
menurut Al Qur'an, Pak Insan Mokoginta adalah Fasik! Beliau yang sedang menyuap makanan
ke dalam mulut, tangannya gemetar. Dia berjanji untuk debat lagi, tapi diundur-undur terus.
Al-Qur'an, Surat Al-Maidah, ayat 47,
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.
Tentu saja buku ini bukan untuk meremehkan kaum Muslim, tapi untuk menampilkan fakta
dan sejarah yang tidak ketahui oleh kaum awam Muslim, lebih-lebih orang Kristen. Hal ini agar
orang Kristen mengenal watak dan perilaku mereka dan semakin mengasihi mereka seperti
Yesus mengasihi semua orang. Mereka merindukan kasih Yesus dalam kehidupan nyata.
Selama ini mereka yang murtad meninggalkan Yesus seperti Ustadz Insan Mokoginta dan
orang semacam dia, getol berdebat dengan para pendeta dan penginjil. Seolah-olah langkah
mereka meninggalkan Yesus adalah benar. Thema yang mereka angkat, selalu Siapakah Yesus
Kristus? Atau tentang Tritunggal benarkah ajaran itu? Mereka tidak berani berdebat
SIAPAKAH MUHAMMAD? Apakah Islam itu? Semua mereka tidak berani debat mengenai
ajaran Islam. Tidak berani! Semua bahan dan makalah mereka contek dari buku-buku tokoh
Ahmadiyah yang bernama Ahmad Deedat imigran India yang menjadi warga Afrika Selatan,
tanpa membuka dan membaca ulang Alkitab.
Sebelum debat, saya bersama team, berdoa dan berpuasa tiga hari tiga malam di Puncak. Siang
mengisi seminar, malam berdoa. Hari kedua sudah lemas. Saya berdoa terus karena 'demam'
menghadapi debat. Saya berdoa sepanjang hari, "BAPA, Engkau telah memanggil aku dari liang
srigala menjadi dombaMu, menahan aku dari lobang maut. Engkau telah memegang tanganku
dan membentuk aku bahkan menjadikan aku perjanjian bagi umat manusia. Menjadi terang
bagi bangsa-bangsa. Seperti Daud aku berdoa, FirmanMu pelita bagi kakiku, terang bagi
jalanku. Bila tersingkap memberi sinar dan pengertian bagi yang bodoh sekalipun. BAPA, Aku
tertimpa kesusahan tetapi perintahMu kesenanganku.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukumMu yang adil. Tuhan
Yesus, jangan mempermalukan diriMu karena aku, tapi permuliakan diriMu dengan hambaMu
yang hina ini. Engkau tahu semua isi hatiku, Engkau mengerti aliran darahku, aku telanjang di
hadapanMu, tidak ada yang tersembunyi bagiMu. Di tempat dingin keringatku menganak
sungai, aku takut Tuhan. Di tempat panas aku menggigil dan cemas. Di tempat sunyi aku
menangis memelukMu, YESUS! Biarlah Engkau yang berbicara, Engkau yang berkata-kata,
hambaMu ini diam saja. Bungkam mereka yang fasik dan telah meninggalkan Engkau. Mereka
berbohong kepada manusia, berdusta demi perutnya. Mereka seperti singa mengaum-ngaum
mencari orang lemah untuk diterkam. Dengan mulut mereka, radio mereka, koran mereka, TV
mereka, mereka hendak menghentikan matahari yang naik. Bila fajar menyingsing, siapa yang
mampu menahan cahaya matahari bersinar walau sedetik? TIDAK ADA! Bila kebenaran yang
berbicara, hakim mana yang bisa curang? TIDAK ADA! Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab
terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan
menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu,
dan kemuliaanNya menjadi nyata bagimu. Terima kasih Tuhan. Satu lagi permintaan hamba,
besok pagi hamba akan berdebat dengan cecunguk-cecunguk, begundal-begundal Antikris
penghujat kebenaran, mereka adalah pencinta tipu muslihat! Berbicaralah lewat lidah bibir
hambaMu ini. Roh Kudus tolong lembutkan aku, tenangkan aku, teduhkanlah jiwaku. Amen."
Buku ini membuka tabir misteri ajaran Islam yang tidak terjangkau oleh saudara Kristen,
karena susah memahami Islam. Semua ajaran itu seperti terkunci karena harus memulai dari
mana kalau belajar agama tersebut. Ibadahnya harus memakai bahasa Arab, yang tidak
dimengerti oleh mereka sendiri. Mau praktek juga susah, orang Islam sendiri juga akan putus
asa kalau mengikuti dengan taat. Mulai dari sholat? Orang Islam sendiri jarang yang sholat.
Tidak sholat masuk neraka, kalau sholat tidak sempat. Lalai sholat, masuk neraka. Apalagi
kalau dia tukang ojek, atau tukang becak, petani, hanya sebagai pekerja rendahan, ataukah dia
boss, sama saja. Ibadah yang paling sulit adalah sholat. Susah dimengerti, karena semuanya
hafalan. Lakukanlah perintah Allah semampumu, demikian kata Mamah Dedeh di TV, tetapi
tetap tidak mampu, Mamah!
"Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan
memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh daripadaKu, dan ibadahnya
kepadaKu hanyalah perintah manusia yang dihafalkan" (Yesaya 29:13). Pantaslah dalam Al
Qur'an disindir sendiri bahwa orang Islam sholat hanya bertepuk tangan saja, "Sembahyang
mereka di sekitar Baitullah itu, lain tidak hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakan
azab disebabkan kekafiranmu itu" (QS 8:35). Kenapa kafir? Karena sholat Senin-Kamis. Kenapa
kafir? Karena tidak mampu naik haji. Kenapa kafir? Karena tidak memberlakukan hukum
Islam. Kenapa kafir? Karena memang ibadah sholat sudah dilakukan jauh sebelum Muhammad
datang. "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya, petunjuk dan
cahaya, yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, takutlah kepadaKu. Dan
janganlah kamu menukar ayat-ayatKu dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-
orang kafir" (QS 5:44). Kenapa kafir? Karena mempermainkan agama. "Bangsa ini memuliakan
Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripadaKu. Percuma mereka beribadah padaKu,
sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia" (Matius 15:8-9).
"Dan orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan
pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima
taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS 9:102)
Puasa juga hanya sebulan dalam setahun. Naik haji hanya bagi yang mampu. Muhammad
bersabda demikian :
artinya: orang naik haji mabrur balasannya adalah surga. Tidak mampu yaa gigit jari. Memulai melaksanakan ajaran Islam juga bingung. Semua orang Islam berangan-angan naik haji
sekeluarga, mereka nonton artis naik haji. Bahagia rasanya kalau bisa naik haji, atau menaikkan
haji kedua orangtua kita. Saya juga begitu, cita-cita saya adalah naik haji dengan mama saya.
Ada orang yang menabung puluhan tahun baru bisa naik haji. Bahkan fenomena baru di
Indonesia adalah menghajikan orang yang sudah meninggal dunia. Biayanya 2,5 juta seorang.
Di Malaysia biaya untuk Badal Haji adalah 1500 ringgit. Aneh!
Pak kiai Abu Nawas bilang, khan bisa diganti dengan amal yang lain. Kalau bisa diganti
dengan amal yang lain, kenapa harus dibuatkan syariatnya? Dalam sejarah semua agama-
agama, ibadah tidak bisa diganti dengan ibadah yang lain. Sholat tidak bisa diganti dengan haji,
puasa tidak bisa diganti dengan zakat. Syahadat tidak bisa diganti dengan berbuat bakti kepada
kedua orangtua. Perpuluhan tidak bisa diganti dengan kebaktian. Perang tidak bisa diganti
dengan ronda malam. Semua ibadah mengandung sakral masing-masing. Dan masing-masing
tidak melebihi bentuk ibadah yang lain.
Akhirnya pembaca harus paham bahwa semua tulisan Insan Mokoginta dan para pendukung
Antikris itu mengambil dari tulisan dan buku Ahmad Deedat. Beliau seorang ulama
Ahmadiyah, imigran asal India, lahir 1918, yang menjadi warga negara Afrika Selatan. Dia
mendapat penghargaan KING FAISAL AWARD dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di tahun
1986 atas karya-karyanya. Waktu masih Muslim, saya sangat kagum dengan Ahmad Deedat,
tapi setelah membaca Alkitab, ternyata isi Alkitab dia plintirkan. Di tahun 1996, dia tiba-tiba
mengalami stroket tepat di hari raya Paskah sewaktu dia ceramah di Sidney, Australia,
menghina Yesus. Deedat kehilangan suara, leher kejang, tidak mampu makan, berbaring di
ranjang rumah sakit selama sembilan tahun hingga meninggal.
Selama masa penderitaannya, Deedat juga dikunjungi oleh orang-orang Kristen untuk
mendoakannya. Ia juga meninggalkan banyak hutang pada beberapa ulama yang diwariskan
kepada anak-anaknya. Hal ini karena seluruh harta kekayaan dari royalti hasil penjualan buku-bukunya yang sangat laris telah habis dipakai untuk biaya perawatan selama sakitnya.
Saya dulu pengagum Ahmad Deedat dan membaca buku-bukunya. Ternyata isinya hujatan
sampah, sumpah serapah pepesan kosong.
Haleluyah!
Bab Satu
Muhammad SAW dalam Bible - Isa al-Masih dalam Al-Qur'an
Inilah tema debat antara saya dan team saya, Josua Tewuh dan Anwar Chen, menghadapi
Ustadz Insan Mokoginta.
Thema ini sudah diperdebatkan berabad-abad antara pendeta Kristen dan ulama Islam. Pihak
yang menantang selalu adalah kaum Muslim. Mereka penasaran untuk membuktikan bahwa
ada nubuat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Alkitab) akan datang seorang Nabi
setelah Yesus Kristus, namanya AHMAD (tafsir = Muhammad).
Dan ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad." Maka tatkala Rasul itu
datang kepada mereka dengan membawa bukti² yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir
yang nyata." (QS 61:6). Setelah saya memeluk Kristen, saya membuka Injil dan tak menemukan
satu ayat pun di mana Yesus meramalkan kedatangan Muhammad. Klaim Al-Qur'an bahwa
Muhammad dikenal oleh orang Yahudi dan Kristen seperti mereka mengenal anaknya sendiri.
Tidak satu ayat pun baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru yang menyebutkan
ciri² Muhammad. Semua klaim itu hanya isapan jempol.
Orang² yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti mereka mengenal
anak²nya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan
kebenaran, padahal mereka mengetahui. (QS Al-Baqarah: 146). Saya tidak menemukan ayat
dalam Alkitab yang menyebutkan karakter dan ciri Muhammad atau menyebutkan namanya.
Apakah karena nama Muhammad tidak disebutkan lalu Al-Qur'an menuduh Alkitab sudah
dipalsukan? Ayat Al-Qur'an ini juga menuduh orang Yahudi dan Kristen telah
menyembunyikan kebenaran. Siapa yang menyembunyikannya? Tahun berapa dipalsukan?
Zaman siapa? Apa saja ayat² yang disembunyikan itu? Dan mana yang asli? Semua tuduhan
dalam Al-Qur'an tidak bisa dibuktikan. Terlalu bias. Secara empiris tidak bisa dilacak. Allah
Maha Tahu, tapi Allah lempar batu sembunyi tangan, menuduh tapi tidak ada bukti. Kalau
pemalsuan Alkitab terjadi di zaman Muhammad, karena nama Muhamma tidak disebut dalam
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Muhammad lahir tahun 571 M), kok cepat sekali dihapus
oleh pendeta² Yahudi dan Nasrani? Apalagi andaikata menunggu 40 tahun lagi sampai dia
terkenal, baru kemudian menghapus nama Muhammad dalam Alkitab. Hal ini sama sekali
tidak masuk akal. Kalau pemalsuan Alkitab terjadi di zaman Muhammad, maka pastilah yang
pertama kali melakukannya adalah orang Yahudi dan Kristen di Madinah dan Mekkah.
Maka Alkitab yang dipalsukan itu pasti ketahuan oleh pendeta² Yahudi dan Kristen di tempat
lain, misalnya Syria, Libanon, Turki, dan negara lain. Pasti ketahuan karena Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru berbahasa Ibrani banyak dihafal oleh orang Kristen di Palestina, Beirut,
Mesir. Ulama Islam bertanggung jawab untuk meluruskan tuduhan Al-Qur'an yang
mengatakan Alktiab telah dipalsukan karena tuduhan Al-Qur'an ini telah menimbulkan
kecurigaan dari generasi ke generasi sepanjang zaman. Jangan sampai ulama Islam ikut²an
menuduh Alkitab sudah dipalsukan. Justru merekalah yang ikut menjerumuskan umat untuk menuduh dan menciptkana stigma bahwa Alkitab yang ada di tangan orang Yahudi dan
Nasrani telah dipalsukan. Tuduhan ini sudah berlangsung selama lima belas abad, tapi tidakterbukti.
Selama ini yang mengajak debat adalah mantan Kristen yang menjadi kutu loncat ke Islam.
Seolah-olah perbuatan mereka benar dan bagus menurut Al-Qur'an dan Alkitab. Mereka yang
pindah dari Kristen ke Islam sudah jelas belum membaca Alkitab, bahwa Firman Tuhan tidak
pernah diturunkan kepada bangsa Arab.
Mari kita kutip Firman Tuhan dalam kitab Zabur:
Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya
kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak
mereka kenal. Haleluya! (Mazmur 147:19-20).
Allah hanya memberikan wahyu kepada Bani Israel. Bangsa Arab, Mesir, Syria, Indonesia, tidak
kenal hukum YAHWE. Mereka hidup dalam kebodohan. Zaman jahiliyah. Zaman kawin tanpa
hukum. Zaman menghina wanita, zaman poligami. Zaman batu. Hukum padang pasir. Zama
kuda gigit besi. Lagu padang pasir, perilaku Abunawas. Ayat ini mematahkan seluruh debat
antara Kristen dan Islam, karena tidak diperlukan lagi ajaran dari nabi dan rasul setelah Yesus
Kristus. Tidak ada nabi Arab. Tidak ada lagi Mesias. Teteles tay, wes rampung, SELESAI!
Tidak Ada Nabi Arab
Kitab suci agama manapun tidak bisa menilai Alkitab. Ajaran agama manapun tetap keliru jika
melihat Alkitab. Al-Qur'an bukan alat untuk menyangkal Alkitab sebagai wahyu Allah. Apalagi
kalau kita selidiki dari 25 nabi yang diceritakan dan dipercaya umat Islam, 24 orang adalah
bukan dari Arab, tapi dari Alkitab hampir semuanya dari bani Israel, dan beberapa orang tak
dikenal. Hanya satu orang 'nabi' Arab. Inilah masalah utama yang tidak dipahami oleh orang
Islam sedunia. Jangankan orang Islam, orang Kristen saja kaget kalau membaca Mazmur 147
bahwa tidak ada nabi Arab. Banyak buku² apolegetis yang ditulis oleh orang² Kristen yang sejak
lahir tidak pernah mengutip ayat ini. Maka dari itu, Waraqah bin Naufal mendukung kenabian
Muhammad karena sudah tua dan matanya rabun karena glukoma sehingga tidak pernah
membaca seluruh Alkitab. Bila Waraqah bin Naufal masih hidup ketika hukum Alkitab
dijungkir-balikkan oleh Muhammad, maka dia tentu akan menyesal telah mengucapkan
dukungan kepadanya. Seluruh hukum Islam mengambil setengah dari Alkitab, seperti: hukum
makanan, hukum waris, hukum ibadah. Hukum perkawinan juga separuh dari hukum Alkitab.
Semua ibadah dan bentuknya mengambil ibadah kaum jahiliyah seperti haji, perang, pergaulan
dan lain². Satu sisi Al-Qur'an ingin supaya semua Muslim menerapkan Islam kaffah, Islam
sepenuhnya. Berikut ayatnya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu. (QS Al Baqarah, ayat 208). Akan tetapi hukum jahiliyah yang
diambil oleh Muhammad contohnya adalah tidur dengan budak tanpa menikah terlebih
dahulu. Itu yang dilakukan Muhammad terhadap Maryam Qibtiyah. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi
orang² yang yakin? (QS Al-Maedah, ayat 50). Kaum Muslimin Indonesia jelas memakai hukum
Pancasila, hukum jahiliyah. Jika demikian, bagaimana posisi Muslimin Indonesia? Anda
simpulkan sendiri! Kalau Anda tidak bisa menyimpulkan sendiri, maka saya bantu. Mereka
adalah KAFIR, menurut Al-Qur'an.
Insan Mokoginta dan teman²nya telah menipu orang Muslim dan juga orang Kristen, seolah-
olah masuk Islam adalah benar. Debat² mereka seakan-akan sesuai dengan Alkitab yang mereka
kutip. Mereka memakai kacamata kuda dalam membaca Al-Qur'an dan Alkitab. Contoh,
mereka mengutip Injil Yohanes 16:7 yang berbunyi: "Namun benar yang Kukatakan ini
kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi,
Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia
kepadamu." Kata penghibur yang saya tebalkan menurut mereka adalah Muhammad. Ini
adalah kebodohan Insan Mokoginta dan teman²nya dan pendahulu²nya, karena Roh Penghibur
dalam Injil Yohanes itu adalah Roh Kudus. Mereka tidak baca ayat selanjutnya dan tidak
mengutip semuanya. Kata "Aku (Yesus) akan mengutus Dia (Roh Kudus) kepadamu" tidak
dikutip oleh mereka. Muhammad bukan roh penghibur. Menghibur siapa dia? Menghibur
dengan apa? Roh Menakutkan bisa jadi. Sewaktu masih Kristen dulu, Insan Mokoginta dan
Syamsul Arifin Nababan tidak menyimak lagu penutup tatkala gembala mengutus dengan
pujian: ~~ Hormat bagi Allah Bapa, hormat bagi AnakNya, ~~ hormat bagi Roh Penghibur, ~~
ketiganya yang Esa. ~~ Haleluyah ~~ haleluyah ~~ ketiganya yang Esa. ~~ Amin. Insan
Mokoginta juga dipastikan tidak baca ancaman Allah dalam Al-Qur'an bahwa orang Kristen
masuk Islam adalah orang yang terkutuk sampai hari kiamat. Dan hendaklah ORANG²
PENGIKUT INJIL, MEMUTUSKAN PERKARA MENURUT APA YANG DITURUNKAN
ALLAH DI DALAMNYA. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang² yang FASIK. (QS Al Maedah, ayat 47)
Apalagi Alkitab sangat membenci orang yang meninggalkan Yesus Kristus, karena mereka
meninggalkan kebenaran. "Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi
melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia
memiliki Bapa maupun Anak" (2 Yohanes: 8-9). Jadi bila ada orang Kristen pindah keyakinan
maka mereka tidak memiliki Allah, tidak punya Tuhan. "Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak
Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal
Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah
Allah yang benar dan hidup yang kekal." (1 Yohanes 5:20)
Apakah Insan Mokoginta tidak baca ayat² ini? Ataukah dia memang semula orang Islam tapi
ngaku² dari Katolik?
Insan Mokoginta adalah Antikris fenomenal abad ini. Dia bahkan menyombongkan diri bahwa
buku²nya tidak ada yang menghina Yesus! Pak Insan, apakah meninggalkan Yesus itu bukan
menghina? Tapi dia tidak sadar. "Kejahatanmu akan menghajar engkau, dan kemurtadanmu
akan menyiksa engkau! Ketahuilah dan lihatlah, betapa jahat dan pedihnya engkau
meninggalkan TUHAN, Allahmu; dan tidak gemetar terhadap Aku, demikianlah firman Tuhan
Allah semesta alam" (Yeremia 2:19). "Mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyangmereka, berubah seperti busur yang memperdaya" (Mazmur 78:57); "Di jalan kebenaran
terhadap hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut" (Amsal 12:28); "Orang-orang yang
berdosa terkejut di Sion orang-orang murtad diliputi kegentaran. Mereka berkata: "Siapakah di
antara kita yang dapat tinggal dalam api yang menghabiskan ini? Siapakah di antara kita yang
dapat tinggal di perapian yang abadi ini?" (Yesaya 33:14). Neraka adalah tempat tinggal orang
yang murtad dari Tuhan Yesus.
Saudara kekasih dalam Yesus, "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara
yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah
dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa" (2 Tesalonika 2:3); "dari mereka yang
meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap" (ayat ini khusus untuk Insan
Mokoginta cs) (Amsal 2:13); "Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang
mati" (Amsal 5:5); "Jalan kebenaran terhadap hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut"
(Amsal 12:28); "Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut" (ayat ini khusus
untuk para teroris) (Amsal 16:25). Amrozi dan teman²nya pelaku Bom Bali adalah contohnya.
Dia mengira berjalan di jalan lurus, eh malah dihukum mati, dan masuk neraka abadi.
Apakah mereka sudah membaca buku Dialog dengan Saddam Husein? Sudah! Hal ini karena
saya telah membagikan buku itu kepada mereka. Tapi mengapa mereka tidak bertobat? Karena
mereka malu! Insan Mokoginta sudah nyaman dengan posisinya yang diundang ke mana²,
khotbah di masjid². Bahkan mereka dapat Mu'allaf Award, suatu penghargaan tertinggi bagi
mantan Kristen yang mampu 'mempertahankan' aqidah Islam. Seperti Insan Mokoginta, Hj.
Irene Handono, biarawati gadungan, H. Syamsul Arifin Nababan juga mendapat award
tersebut. Tetapi mengapa saya tak mendapat MURTAD AWARD? Apakah Departemen Agama
tidak menghargai saya yang telah mempertahankan keyakinan Kristen selama ini? Katanya
Departemen Agama punya semua agama. Atau orang² Kristen takut menganugerahkan award
itu pada saya. Takut gereja mereka dibakar oleh orang² berjubah.
Tapi biarlah saya tidak mendapat hadiah dari dunia karena Tuhan Yesus sudah
mempersiapkan semua penyambutan untuk saya. Hari itu adalah perayaan besar bagi semua
orang² kudus menyambut kedatangan saya, manusia HINA. Mereka bertempik sorak, mereka
menangis memeluk saya. Mereka menari dan menyanyi, "Soraklah Haleluyah, soraklah
haleluyah, haleluyah ... haleluyah ... haleluyah ..." Pembaca budiman, peristiwa itu nanti akan
terjadi kalau saya sudah ada di Surga. Terima kasih, Tuhan!!!
Sementara itu, Insan Mokoginta dan teman²nya sedunia sedih dengan muka pucat pasi,
wajahnya ngeri menghadap neraka yang menyala, karena mereka adalah orang yang dibutakan
oleh ilah zaman ini. Dia tidak melihat kedatangan Tuhan. Itulah hari Tuhan. Bergembiralah
kamu dengan kejahatan hatimu.
Debat² akan berlanjut, tapi saya sudah tidak mau berdebat lagi. Cukup saya jadi jago debat
nomer 1 di Indonesia. Pernah suatu kali setelah selesai debat, saya cegat Insan Mokoginta dan
saya bertanya, "Pak Insan, kalau ada laki² umur 52 tahun, kawin dengan perempuan umu 6
tahun, lalu tidur sebagai suami istri umur 9 tahun, apakah bapak hormat kepada laki² itu? Apa
yang ada dalam hati orang itu tatkala tidur dengan perempuan kelas 2 SD? Insan Mokogintatidak menjawab pertanyaan saya, sama seperti materia debat saya di dalam ruangan tadi tak
ditanggapinya. Kalau dijawab maka akan mempermalukan diri sendiri, jika tidak dijawab maka
membuka aib. Pertanyaan saya bergincu tahi di bibir.
"Ini bukan tempat berdebat!" katanya.
"Justru di sini tempat berdebat, Pak!" Jawab saya. "Bapak hormat tidak?" Dia diam saja dan
menyuruh buku² karangannya agar segera ditutup. Dia menulis buku best seller berjudul
"Akhirnya Seisi Rumah Masuk Islam."
Saya pegang buku itu dan saya bayar, lalu saya tanya kepada dua perempuan berjilbab,
"Siapakah yang menulis buku ini?" Mereka tidak menjawab, hanya menunjukkan ke arah Insan
Mokoginta.
"Bapak yang menulis buku ini?" Tanya saya. Dia diam saja.
Saya berkata lagi, "Mbah Insan, setelah debat hari ini, tidak ada lagi orang Kristen masuk Islam!
Yang ada adalah ... orang Islam berbondong-bondong masuk Kristen. Catat baik², Pak!" Pak
Insan tetap diam. Sama seperti waktu debat, Insan Mokoginta, Syamsul Arifin Nababan, Pdt.
Yudi Maulana sebagai lawan debat saya hari itu tidak berani mengomentari materi yang saya
sampaikan hingga usai acara. Saya harus mengatakan bahwa Firman Tuhan hanya
dipercayakan kepada Bani Israel karena keterangan ini mematahkan langsung thema debat hari
itu.
Insan Mokoginta mau membuktikan secara terbalik bahwa memang benar bahwa nama
Muhammad yang diramalkan akan datang. Hal ini tidak akan terbukti, karena tidak ada nama
Muhammad dalam Alkitab, tidak ada nubuatan Muhammad dalam Alkitab. Carilah dari kitab
Kejadian sampai Wahyu, nama itu tidak akan ditemukan! Carilah memakai kaca pembesar,
sambil nungging juga tetap tidak ketemu. Tidak ada, Mbah Insan! Sudah banyak sarjana
Muslim yang akhirnya berbalik masuk Kristen karena mencoba belajar Injil. Jumlah mereka
bukan satu atau dua orang saja, tapi ribuan sarjana Muslim terima Yesus Kristus. Di Mesir,
mereka berbondong-bondong masuk Kristen, di Iran sudah terjadi 400.000 orang terima Yesus,
di Yordania 40.000 orang. Di Indonesia tidak lama lagi semua akan berbondong-bondong
menjadi pengikut Isa Al-Masih. Apalagi orang² Islam sendiri sudah muak dengan sikap FPI,
teroris, pembakaran gereja, kerusuhan, demo, yang semuanya dilakukan oleh kaum berjubah,
orang yang membenci toleransi dan perdamaian. Mereka adalah manusi apokrif yang
berpakaian alim tapi bermental fasik. Mulut mereka memanggil Tuhan, tapi kelakukan mereka
primitif.
Saya yakin terorisme tidak pernah musnah di muka bumi ini, karena ada ayat Al-Qur'an yang
mereka baca setiap hari. Ayat dari Allah itu memerintahkan mereka memerangi orang² yang
berbeda agama. Mereka baru berhenti melakukan terorisme jika mereka terima Yesus sebagai
Juru Selamat.
Insan Mokoginta telah menulis banyak buku dan mengadakan debat dengan banyak pendeta di kota² besar dan mengklaim bahwa pihak Islam menang. Saya sudah menghindar untuk tidak
mau meladeni debat dengan Pak Insan dan kaum Muslimin. Setelah mereka tahu bahwa saya
adalah seorang guru tafsir dan hadits, mereka semakin penasaran. Setahu mereka menunggu
giliran untuk berdebat dengan saya, lalu mencari waktu yang tepat untuk bertemu. Selama ini
saya pikir tidak ada gunanya dan tidak efektif untuk menjangkau jiwa dengan debat. Tidak
banyak orang yang bertobat karena berdebat. Kondisi ini sangat saya sadari, tetapi akhirnya
saya harus menerima tantangan mereka kali ini. Biarlah mereka merasakan betapa kerasnya
balasan Allah terhadap orang² yang ngotot.
Saya akan putuskan urat leher mereka yang mencari popularitas dengan cara berdebat, padahal
mereka berkata, "Saya telah membuat pendeta² tidak berkutik di meja debat." Insan Mokoginta
bahkan membuat sayembara yang menyatakan bahwa kalau pendeta bisa menjawab
pertanyaannya, maka dia akan memberi mobil BMW seri terbaru." Saya berkata kepadanya,
"Hai Insan Mokoginta, bawa saja mobilmu ke neraka sebab saya tidak tergiur dengan apapun
yang engkau tawarkan. Kamu boleh menang debat dengan pendeta² yang tidak tahu Islam.
Namun dengan saya, urusannya akan lain. Panitia² pun akan menyesal telah mengundang saya,
dan tidak akan pernah mempertemukan saya dengan kamu lagi. Hal ini karena kamu kalah
total."
Silakan lihat video² perdebatan di Internet. Kalau yang menaikkan video itu ke internet adalah
pihak Insan Mokoginta, maka pasti sudah diedit. Tapi coba lihat video yang belum diedit, wah
seru. Panitia debat juga curang dalam menetapkan tempat berlansungnya acara. Awalnya
berkata di Taman Ismail Marzuki, lalu dipingpong ke Senayan, terus ke gedung Sarinah.
Sampai di Sarinah, Pak Mokoginta meminta kepada panitia untuk disiapkan proyektor LCD.
Saya langsung bilang tidak usah pakai LCD, kita debat langsung, debat tangan kosong. Bapak
tanya apa, saya langsung jawab. Kalau perlu kedua belah pihak tak usah bawa Al-Qur'an dan
Alkitab. Mereka tidak setuju.
Permintaan saya membuat panitia kerepotan. Mereka bersikap tegang dan tidak mengabulkan
keinginan saya. Pihak Insan Mokoginta juga bersikap sama dan megnatakan kalau materi debat
tidak mereka tayangkan maka bisa kacau. Akhirnya saya mengalah, mereka boleh pakai LCD.
Moderator debat adalah Dr. Ahmad Fatoni, dosen UIN Syarif Hidayatulah dan beliau memberi
kesempatan bicara pertama kepada pihak Kristen dan Pdt. Luga Tambunan lalu berbicara. Luga
Tambunan memaparkan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan bukan seperti yang
dipahami Al-Qur'an.
Al-Qur'an tidak pernah menyebutkan inti ajaran² Yesus. Al-Qur'an hanya sibuk menangkis
pertanyaan orang² Kristen dan Yahudi yang meragukan kenabian Muhammad. Pertanyaan
yang paling besar adalah apakah Muhammad punya mukjizat atau tidak. Hal ini karena
mukjizat merupakan syarat kenabian yang mutlak. Pertama, seorang nabi harus dinubuatkan
oleh nabi sebelumnya lewat Wahyu Allah. Muhammad tidak dinubuatkan oleh Bani Israel atau
nabi manapun. Bahkan 600 tahun setelah Yesus, barulah lahir Muhammad. Masa antara Yesus
dengan Muhammad adalah fatratan nabi, masa fakum, masa tidak ada nabi. Dalam Perjanjian Baru, Yesus hanya menubuatkan nabi² palsu akan datang setelah Dia. Aneh, mengapa ada
istilah fatratan nabi?
Kedua, seorang nabi harus bernubuat sesuatu pada masa hidupnya. Semua nubuatan
Muhammad meleset. Dia bernubuat bahwa Yahudi akan pecah menjadi 71 golongan, Kristen
pecah menjadi 72 golongan, Islam pecah menjadi 73 golongan. Tapi apa hasilnya? Semua
meleset. Namu ustadz pasti bisa membela diri dengan jawaban Abunawas. Yesus bernubuat
jangka pendek dengan berkata kepada Petrus: engkau akan menyangkali Aku tiga kali sebelum
ayam berkokok. Nubuatan ini terjadi. Dia tahu apa yang terjadi di rumah orang pada waktu itu.
Dan masih banyak lagi nubuatanNya yang terjadi.
Ketiga, seorang nabi harus bermukjizat untuk ditunjukkan kepada umat ketika dia diutus.
Fungsi mukjizat adalah sebagai tanda dari Allah bahwa orang itu adalah Utusan Allah. "Jika
sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak
difirmankan TUHAN? --apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya
itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN;
dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
(Ulangan 18:21-22). Tapi tidak ada satu pun mukjizat yang diperbuat oleh Muhammad seperti
lazimnya para nabi di Alkitab mendemonstrasikan mukjizat kepada umatnya waktu itu. Jika
seorang nabi mengatakan sesuatu tapi tidak terjadi, maka ia akan mati. "Tetapi seorang nabi,
yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan
untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati"
(Ulangan 18:20). Ayat ini pas untuk nabi dari Arab. Muhammad mati diracun oleh wanita
Yahudi bernama Zainab binti Harits yang ditawan dalam pertempuran Khaibar. Zainab
melakukan itu karena merasa dendam sebab seluruh keluarganya mati dibunuh. Ketika ditanya
mengapa dia membubuhkan racun dalam makanan nabi, dia menjawab, "Kalau dia nabi, maka
pasti dia tidak akan mati." Tapi beberapa hari kemudian Muhammad meninggal dunia.
Orang Islam selalu beralasan bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar dari Muhammad.
Akan tetapi Al-Qur'an mengandung cacat sejarah, geografis, doktrin, bahkan gramatikal dan
lain sebagainya. Al-Qur'an telah mengambil keuntungan dengan pertikaian dari dalam antara
orang Kristen masa itu, tentang Tritunggal, Roh Kudus. Contoh kesalahan fatal Al-Qur'an
adalah pernyataannya bahwa Maryam ibu Yesus adalah Miryam saudara Harun yaitu kakak
Musa, pahahal masa antara Harun dengan Yesus adalah 1500 tahun. Mungkinkah Maryam
mengandung Yesus selama 15 abad? Apakah Maryam ibu Yesus itu sama dengan Miryam
kakak Musa? Al-Qur'an melakukan kesalahan fatal dengan menyebut Miryam saudara Harun
sebagai Maryam ibu Yesus Kristus. Maryam saudara Harun itu bukan Maria atau Maryam ibu
Yesus. Ini adalah benat kusut sejarah Al-Qur'an yang tidak bisa diurai kembali meskipun semua
ulama di dunia berkumpul untuk menjawabna. Dalam catatan kaki Al-Qur'an terjemahan
Departemen Agama RI, disebut bahwa Maryam adalah saudara Harun karena ketaatannya. Ini
adalah catatan kaki tak bertanggung jawab karena tidak ada dasar dari hadits nabi mereka.
Dikatakan bahwa Al-Qur'an itu dari Allah. Al-Qur'an sendiri menyatakan demikian "Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an? Kalau sekiranya Al-Qur'an itu bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya" (QS An-Nisaa, ayat 82) Ternyata bukan hanya satu atau dua hal bertentangan saja yang saya temukan, melainkan
banyak sekali. Dalam buku Dialog dengan Saddam Husein , sayapaparkan 40 masalah kontradiksi
Al-Qur'an yang tidak bisa dijawab oleh ulama atau ahli tafsir Al-Qur'an. Saya menantang
siapapun yang mampu menjawab buku itu dengan data dan fakta sejarah yang benar. Jika
mampu menunjukkannya, maka saya masuk Islam lagi. Di internet, seorang berpakaian PNS
menjawab saya bahwa ada satu ayat di Al-Qur'an yang menyebut ada api dalam air. Dia
rupanya tidak mendengar baik² perkataan saya. Jika Yesus membuat burung dari tanah liat lalu
ditipu burung itu bisa terbang, saya meminta Muhammad membuat lalat yang bisa terbang.
Tak ada satu ayat pun dalam Al-Qur'an yang menceritakan mukjizat yang dilakukan
Muhammad. Tidak ada satu pun mukjizat! Mukjizat adalah materai dari Allah untuk mengakui
seseorang sebagai nabi. Manusia bisa percaya bahwa orang ini adalah utusan Allah yang sah
karena dia melakukan mukjizat. Jika orang ini tidak mempunyai mukjizat, maka dia bukanlah
utusan Allah. Jadi mukjizat itu bukan berupa kitab suci. Insan Mokoginta tidak mengerti
definisi mukjizat.
Keempat, seorang nabi harus disaksikan oleh nabi lain. Tidak ada seorang nabi pun yang
menyaksikan Muhammad. Ini penting karena jika nabi itu melenceng dalam pengajaran dan
perbuatannya, maka dia akan ditegur oleh nabi lain yang juga utusan Allah. "Maka jika kamu
(Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka
tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Alkitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah
datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk
orang-orang yang ragu-ragu" (QS Yunus, ayat 94). Setelah membaca Alkitab, saya bertambah
ragu. Muhammad menikah dengan Zainab binti Jahsyi, yang adalah istri dari anak angkatnya.
Di hari Zainab diceraikan, di hari itu pula Muhammad masuk ke kamar Zainab untuk
dinikahkan oleh Allah dan saksinya adalah Malaikat Jibril (QS 33:37), tanpa saksi manusia,
tanpa masa iddah seperti yang diajarkan dalam Islam. Tidak ada nabi Bani Israel yang
dinikahkan oleh Allah dan saksinya adalah malaikat. Tidak ada syariat sejak jaman Adam
sampai hair ini yang menyatakan hal seperti yang telah dicontohkan oleh nabi Islam. Tidak ada
satu pun sahabat nabi yang berani menegur karena Muhammad mendapat wahyu dari Allah.
Menurut Allah, maksud perkawinan ini adalah agar tidak ada keberatan bagi mukmin
mengawini bekas istri anak angkat. Tapi mengapa harus nabi yang dijadikan contoh? Mengapa
bukan sahabatnya yang lain untuk mematahkan adat istiadat Arab itu? Di saat itu Muhammad
sudah memiliki sebelas orang istri, sedangkan Al-Qur'an hanya memperbolehkan sampai
empat istri. Lalu turun ayat yang melarang Muhammad kawin lagi (QS 33:52), kecuali hamba
sahaya yang kamu miliki. Ada larangan kawin, akan tetapi tetap boleh kawin lagi dengan
hamba sahaya.
Kelima, seorang nabi harus berasal dari Bani Israel. Muhammad bukanlah dari Bani Israel, tapi
dari Bani Ismael. Jika lima syarat dan tanda di atas tidak terpenuhi, maka dia itu bukanlah
seorang nabi.
Pembaca saya persilakan menonton perdebatan saya dengan mereka di Youtube. Belum juga
sebulan video itu diunggah di internet, serentak delapan keluarga Muslim beralih masuk
Kristen. "Pak Syaifuddin, saya ngeri menonton debat Bapak dengan Insan Mokoginta. Ternyata
Al-Qur'an mengutuk saya karena pindah ke agama Islam. Saya tobat, Pak!" begitu SMS seorang teman dari Manado yang sudah delapan tahun pindah agama. Saya tidak tahu lagi berita debat
itu. Yang jelas, akan lebih banyak orang lagi yang bertobat terima Yesus. Haleluyah!
Subhanallah..... Puji Tuhan..... Diberkatilah selalu oleh Yesus tuhan....Amin.
BalasHapusBp. Pendeta Saefudin Ibrahim Ialah Anugerah dan Pusaka Tuhan Sang Pecipta. Bp. Saefudin Ibrahim memiliki integritas atau kejujuran, berani dan di hargai oleh Umat Kristen di Dunia terutama di Indonesia. Saya Sebagai orang Kristen berdoa kepada Tuhan Jesus Kristus Juru Selamat untuk diberi-Nya keselamatan hidup dan sesuatu yang terbaik kepada pribadinya Bp. Saefudin Ibrahim, Amen.
BalasHapusEror si pudin eror
Hapusπππππππ
BalasHapusKarangan cerita fiksi hay saifudin murtad
BalasHapusCerita ngawur si saefudin gobrog
BalasHapussetiap paragraf yang saya baca, dan saya pikirkan dengan logika saya (belum pakai Al-quran) pun ga ada yang masuk logika.
BalasHapusLebih ke arah pendapat satu orang ke orang lain dan permainan kata-kata. kalau dilogika ga ada yang masuk.
Dah ku bilang balek aja kau sepudin balek rumah cuci kaki tidur
BalasHapusbertobat kau nakππ
HapusNih iblis wujud manusia.maen plintir kata dan sejarah,
BalasHapusMalah jadi makin yakin seyakin yakinya bahwa innaddina indallohil Islam..
BalasHapusTiada sesembahan yg harus disembah kecuali Allah, yg memilikki langit bumi serta seisinya, dan baginda rasulullah muhammad salallahu, alaihi wasalam adalah utusan Allah... Tidak ada keraguan sedikitpun
Malah jadi makin yakin seyakin yakinya bahwa innaddina indallohil Islam..
BalasHapusTiada sesembahan yg harus disembah kecuali Allah, yg memilikki langit bumi serta seisinya, dan baginda rasulullah muhammad salallahu, alaihi wasalam adalah utusan Allah... Tidak ada keraguan sedikitpun
Malah jadi makin yakin seyakin yakinya bahwa innaddina indallohil Islam..
BalasHapusTiada sesembahan yg harus disembah kecuali Allah, yg memilikki langit bumi serta seisinya, dan baginda rasulullah muhammad salallahu, alaihi wasalam adalah utusan Allah... Tidak ada keraguan sedikitpun