Rabu, 06 Februari 2019

BAB 7 Buku Saifuddin Ibrahim Dialog Kristen Islam Saifuddin Ibrahim vs Insan Mokoginta Bab 7 Kontradiksi Dalam Al-Quran

Bab Tujuh
Kontradiksi dalam Al-Qur'an


Terlalu banyak kontradiksi dalam Al-Qur'an yang saya temukan, sehingga bukan salah saya
kalau saya pindah ke dalam ajaran Kristen. Secara keseluruhan ada sekitar 200 kejanggalan,
 baik dalam sejarah, geografi, doktrin, kisah yang saling bertentangan.
Ada beberapa ayat yang menyejukkan hati sebagai ayat toleransi. Misalnya, "Tidak ada paksaan
untuk agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
 barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS 2:256).
Lalu ayat berikut: "Kemudian jika mereka mendebat kamu, maka katakanlah: “Aku
menyerahkan diriku kepada Allah dan orang-orang yang mengikutiku”. Dan katakanlah
kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: “Apakah
kamu masuk Islam”. Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat
petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan. Dan
Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya" (QS 3:20).
Kenyataan yang sebenarnya bertolak belakang seratus delapan puluh derajat dengan ayat²
tersebut. Seperti yang sudah saya kutip dalam buku Saddam Husain, perbedaannya sangat
mengerikan. Bacalah ayat di bawah ini.
"Hai Nabi, berjihadlah melawan orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang
seburuk-buruknya" (QS 9:73).
"Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu
menjadi sama. Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong, hingga
mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di
mana saja kamu menemuinya,
dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka
menjadi pelindung, dan jangan menjadi penolong" (QS 4:89).
Setiap ayat² yang keras boleh digunakan sesuai kondisi zaman itu. Dan setiap orang boleh
menafsirkan Al-Qur'an untuk kepentingannya. Malahan dalam haditsnya, Muhammad
memerintahkan untuk menumpas orang kafir yang harus dikaitkan dengan menjunjung dirinya
sama dengan Allah. Aku diperintahkan untuk memerangi orang² sampai mereka mengatakan,
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Hari Penghakiman
Ibn Abbas mengatakan bahwa kontradiksi hari penghakiman dalam Al-Qur'an bahwa hanya
Allah yang tahu. "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu" (QS
3:5)
Ayat ini mengatakan bahwa masa penghakiman adalah 1000 tahun. Keterangan ini
 bertentangan dengan ayat berikut yang mengatakan bahwa masa penghakiman adalah 50.000
tahun. "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang
kadarnya limapuluh ribu tahun" (QS 70:4).
Di satu sisi Al-Qur'an menggunakan istilah Hapus-Menghapuskan, tapi di sisi lain kontradiksi
ayat² Al-Qur'an dijelaskan sebagai Hanya Allah yang Tahu. Jelaslah kedua penjelasan ini
 bertentangan sekali tapi Ibn Abbas malah menyuruh orang bertanya kepada Allah. Betapa
mudahnya orang Islam berkelit dari kekacauan ayat² yang bertolak-belakang. Padahal jawaban
sederhana adalah yang seperti tuduhan yang dilakukan oleh orang Islam kepada orang Kristen:
KITABMU PALSU! Allah pasti tahu. Manusia lebih tahu lagi. Saya malah berusaha sampai
tahu!
1. "Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab diantara mereka pada hari
itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya" (QA 23:101) Ayat ini mengatakan bahwa kalau
sangkakala sudah ditiup, maka tidak ada hubungan pertalian antara manusia. Tapi keterangan
ini bertentangan dengan ayat: "Sebahagian dan mereka menghadap kepada sebahagian yang
lain berbantah-batahan" (QS 32:27).
2. "Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam
enam hari , kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya
seorang penolong pun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?" (QS 32:4). Keterangan ini bertentangan dengan: "Katakanlah: "Sesungguhnya
patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu²
 bagiNya? Demikian itu adalah Rabb semesta alam" (QS 41:9).
3 "... maka kawinilah wanita² yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil, maka seorang saja. Ayat ini memperbolehkan Muslim
 beristri dua, tiga, empat, asalkan bisa berlaku adil kepada beberapa orang istri. Tapi di ayat
yang lain dinyatakan bahwa tidak mungkin bisa berlaku adil kepada istri poligami kita. Bahkan
Muhammad sendiri tidak dapat berlakuk adil. "Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku
adil diantara istri-istri, walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah
kamu terlalu cenderung, sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung ... " (QS 4:129).
Bagaimana ayat ini bisa diterapkan? Anda bingung? Apalagi saya, yang lebih bingung.
4. Dalam QS 90:1 dinyatakan bahwa Muhammad mengatakan ia tidak bersumpah dengan kota
ini, yakni Mekkah. "Aku tidak bersumpah dengan kota ini". Akan tetapi ayat ini bertentangan
dengan ayat berikutnya: "Demi Tin dan Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi konta ini yang
aman" (QS 95:1-3)
Mungkinkan nabi Tuhan bersumpah dengan benda yang lebih hina daripada dirinya? Atau
mengapa Allah bersumpah dengan buah Tin dan Zaytun? Di mana pun, sumpah haruslah

ditegakkan di atas otoritas yang tertinggi daripada orang yang bersumpah. Mengapa? Karena
otoritas tertinggi itu berwenang untuk menjadi saksi sumpah kita itu. Anda sebagai manusia
tidak mungkin bersumpah demi Anjing! Demi kutu busuk!
Lagipula sungguh mustahil bahwa Tuhan perlu bersumpah demi ciptaanNya sendiri. Ia tidak
perlu bersumpah. Tapi semua sumpah Allah dalam Al-Qur'an menggunakan ciptaanNya
sendiri. Kalau pun Allah bersumpah, maka dia tentu bersumpah demi diriNya sendiri. Sumpah
yang dilakukan Allah di Al-Qur'an hanyalah wahyu akal-akalan saja. Banyak teman yang
meninggalkan Islam karena Al-Qur'an hanya berisi "sumpah serapah buatan manusia".
Alkitab berkata: "Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu
menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhir segala bantahan" (Ibrani 6:16).
"Sebab ketika Allah memberikan janjiNya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diriNya
sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi daripadaNya" (Ibrani 6:13).
Ada lagi ayat yang tidak sesuai dengan pengetahuan modern karena menyatakan matahari
adalah titik edar alam semesta. Al-Qur'an mengatakan bahwa matahari berlari pada
peredarannya. Sedangkan ilmu pengetahuan membuktikan bahwa matahari itu diam di
tempatnya, tidak punya garis edar.
"Dan matahari berlari di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui."
Ayat ini muncul karena orang Arab hanya melihat bayangan matahari. Pagi di Timur, sore di
Barat. Karena itulah matahari dikatakan berlari. Oleh Departemen Agama RI, kata berlari
diterjemahkan sebagai BERJALAN. wasyamsu tajrii limus tawarril lahaa, yang artinya adalah:
matahari berlari di tempat edarnya. Kata tajrii berarti lari. Kata ini berasal dari jara = yajri yang
artinya adalah berlari.
Al-Qur'an mengatakan bahwa matahari terbenam dalam lumpur hitam. "Hingga apabila dia
telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang
 berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata: "Hai Dzulkarnain,
kamu boleh menyksa atau boelh berbuat kebaikan terhadap mereka" (QS 18:86).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar