Bab Enam
Perang dan Kasih
Tidak ada agama yang memerintahkan berperang. Agama Yahudi juga tidak memerintahkan
berperang. Apalagi agama Kristen jelas tidak memerintahkan berperang, karena tidak ada satu
ayat pun dalam Injil yang membolehkan peperangan. Kalau ada orang Kristen berperang, itu
pasti bukan perintah Yesus tapi perintah hawa nafsu mereka saja. Tidak ada ayat dalam
Perjanjian Baru yang mengijinkan terjadinya peperangan antara Protestan dan Katholik
beberapa abad yang lalu. Memang ada ayat² yang lebih sadis dalam Perjanjian Lama untuk
membunuh bahkan segala ternak juga mesti ditumpas. Okelah, memang ada ayat teror dalam
Perjanjian Lama, tapi siapakah yang melakukan eksekusi terhadap ayat² itu? Orang² Yahudi?
Orang² Kristen? Orang² Islam? Atau siapa?
Akan tetapi dalam Islam, Allah memberi ijin untuk menumpas orang karena mereka adalah
seburuk-buruknya binatang. "Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi
Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman" (QS 8:55). Orang² kafir
harus dibunuh di manapun mereka berada. "Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-
Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya ..." (QS 3:152). Orang²
Yahudi banyak yang mati dibunuh pada hari itu. "Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab
yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia
memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka.
Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian
yang lain kamu tawan" (QS 33:26). Bahkan Nabi tidak boleh mempunyai tawanan dalam
peperangan sampai lawan dilumpuhkan.
"Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan
musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah
menghendaki akhirat. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS 8:67). Ayat ini
menyebut bahwa seorang nabi harus memusnahkan semua musuhnya. Tidak ada ampun bagi
orang Yahudi dan Nasrani di sekitar Madinah untuk tidak dimusnahkan.
Perjanjian Baru menghentikan semua nafsu manusia untuk saling membunuh. TELAH
SELESAI. "Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup
di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan
matanya" (1 Yohanes 2:11). "Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang
pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki
hidup yang kekal di dalam dirinya" (1 Yohanes 3:15). Adakah ayat DAMAI seperti yang
diperintahkan oleh Yesus Kristus?
Seluruh perintah apa saja yang berkaitan dengan membunuh dalam Perjanjian Lama oleh
Tuhan telah dihentikan dengan ayat damai: "Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu:
"Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-
Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat
lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja"
(Keluaran 14:13,14).
Tuhanlah yang berperang untuk Israel. Itulah sebabnya walaupun dikeroyok oleh semua
bangsa Arab dan dikelilingi oleh musuh yang besar, orang² Israel tetap menang. Ada 22 negara
Arab, berbahasa Arab, beragama Islam, tapi mereka tidak bisa bersatu dalam menghadapi satu
negara Yahudi. Mengapa? Karena itulah penggenapan nubuatan Alkitab, bahwa mereka adalah
turunan 'keledai liar.' "Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab
TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang laki-laki yang lakunya
seperti keledai liar , demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan
tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang
semua saudaranya" (Kejadian 16:11-12).
Israel tidak bisa dihapuskan oleh kekuatan apapun karena negara Israel sudah dinubuatkan
oleh Alkitab bahwa bangsa Israel akan dikumpulkan lagi setelah diserakkan ke segala penjuru
bumi. "Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus
pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan
menjadi reruntuhan" (Imamat 26:33). Bangsa Israel dikumpulkan kembali oleh Allah dan pada
tahun 1948 berdirilah negara Israel. "maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan keadaanmu
dan akan menyayangi engkau. Ia akan mengumpulkan engkau kembali dari segala bangsa, ke
mana TUHAN, Allahmu, telah menyerakkan engkau. Sekalipun orang-orang yang terhalau dari
padamu ada di ujung langit, dari sanapun TUHAN, Allahmu, akan mengumpulkan engkau
kembali dan dari sanapun Ia akan mengambil engkau. TUHAN, Allahmu, akan membawa
engkau masuk ke negeri yang sudah dimiliki nenek moyangmu, dan engkaupun akan
memilikinya pula. Ia akan berbuat baik kepadamu dan membuat engkau banyak melebihi
nenek moyangmu" (Ulangan 30:3-5). Berdirinya Israel di tahun 1948 adalah penggenapan
nubuat Alkitab.
Kristen adalah Kasih, ajaran kasih harus disebarkan dengan kasih. Yesus Kristus tidak pernah
membawa pedang. Jangankan membawa pedang, pisau dapur saja tidak pernah dibawa Yesus
untuk menakut-nakuti orang agar mengikuti Dia. Yesus Kristus tidak pernah memerintahkan
berperang. Syamsul Arifin Nababan mengutip Injil bahwa Yesus tidak membawa damai, tapi
pedang. Memang tertulis begitu dalam Matius 10:34, "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku
datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai,
melainkan pedang." Syamsul Arifin Nababan tidak membaca ayat selanjutnya karena
kacamatanya jatuh. Mestinya dia melanjutkan ayat berikutnya, "Sebab Aku datang untuk
memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu
mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa
atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya
laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku" (Matius 10:35-37).
Kesalahan kutip semacam ini bukan hanya dilakukan oleh Syamsul Arifin Nababan saja, tapi
semua kaum Muslim yang bernafsu merusak Kristen juga melakukan kesalahan yang sama.
Ayat di atas menggunakan gaya bahasa tingkat tinggi. Semua kaum Muslim menggunakan ayat
ini untuk bela diri semata.
Maksud ayat ini bukan berarti Yesus membawa pedang, tapi siapapun yang menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juru Selamat akan dimusuhi oleh keluarga sendiri. Itulah maksudnya
Ustadz H. Syamsul Arifin Nababan.
Hal itulah yang saya alami setelah masuk Kristen di mana saya dimusuhi oleh teman, saudara,
dan keluarga. Ipar² sangat benci dengan saya, mereka mengancam akan memutilasi saya kalau
ketemu. Saya baru saja tiba di kampung kelahiran, langsung datang kepala desa, Pimpinan
Muhammadiyah, polisi yang mencegah saya untk menginap di kampung ini karena massa FPI
sudah siap akan membunuh saya.
Yesus Kristus tidak pernah membawa pedang, tapi Muhammad melakukan 27 kali peperangan.
Dia menjadi panglima perang dari ratusan kali ekspedisi yang dikirimnya. Waktu itu ada lima
suku Yahudi yang tinggal di Madinah, namun semuanya dimusnahkan dengan berbagai alasan
yang terlalu dibesarkan. Itu sebabnya Israel sampai hari ini sangat benci dengan Arab karena
dendam sejarah masa lampau.
Bagaimana bisa menghentikan terorisme? Selalu saja ada ayat Al-Qur'an yang bisa dibaca untuk
mendukung mereka melakukan ancaman kepada orang yang berbeda keyakinan. "Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-
kuda yang ditambat untuk berperang kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan
orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan
kamu tidak akan dianiaya" (QS 8:60). Ada ayat yang dapat kita lihat
turhibuuna bihi aduwwullah wa aduwwukum yang artinya adalah: kamu menggetarkan
musuh² Allah dan musuhmu. Kata turhibuun adalah bentuk kata kerja mudlori' yang artinya
adalah menteror. Irhabiyuun artinya adalah kaum teroris. Tapi dalam terjemahan Al-Qur'an
Departemen Agama, kata ini diperhalus menjadi menggetarkan.
Islam tidak bisa dipisahkan dari perang karena kita sucinya mengobarkan semangat untuk itu.
Bahkan Allah sendiri yang mewajibkan jihad fi sabilillah.
Islam berkembang dalam serangan pertama selama 100 tahun awal dan menaklukkan Timur
Tengah, Afrika Utara, Spanyol, Persia, dan sebagian Asia Tengah. Serangan gelombang kedua
terjadi bersamaan dengan invasi bangsa Mongol dan akhirnya banyak dari bangsa ini yang
masuk Islam sebagai agama yang membenarkan penyerbuan mereka. Di tahun 1453, Turki
Ottoman menaklukkan Konstantinopel dan membuka jalan untuk memperluas wilayah dan
kekuasaan. Di tahun 1973, harga minyak naik dan seluruh dunia Islam mendapat untung dari
krisis ini. Kaum Muslim menyebar dan tinggal di negara² yang penduduknya mayoritas
Kristen. Banyak orang Kristen yang pindah keyakinan. Mereka terjamin oleh hukum dan
demokrasi beragama, demokrasi berusaha, demokrasi beribadah. Hal ini sama dengan orang
Islam yang tinggal di Manado, Kalimanta, Medan, atau Nias. Walau hanya tiga keluarga saja,
mereka dengan gampang bisa membangun mesjid. Tapi kalau di Jawa? Di tanah Sunda? Di
Bogor? Di Bekasi? Jakarta? 2000 gereja ditutup oleh kelompok berjubah!
Beberapa orang Muslim mengatakan bahwa Islam adalah agama yang toleran dan Islam adalah
agama yang cinta damai. Dalam Al-Qur'an dikatakan bahwa orang yang paling dekat
persaudaraan dengan orang Islam adalah orang Kristen (QW 5:82). Memang ayat² tersebut ada
dalam Al-Qur'an untuk mengajak hidup damai dengan seksama, cinta damai, tidak ada
paksaan dalam agama.
agama (QS 2:256). Tapi ayat² ini dipakai ketika Muhammad dan pengikutnya masih minoritas,
ketika baru hijrah ke Madinah. Kalau sudah jadi mayoritas, maka lain ceritanya.
"Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang
pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi
kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS 9:39)
Bahkan berperang sudah dijanjikan pahala dan keuntungan dalam Taurat dan Injil.
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh
atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al
Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka
bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang
besar" (QS 9:111).
Ayat Al-Qur'an ini menyebutkan bahwa Injil membenarkan berperang. Mereka membunuh
atau terbunuh. Saya asuransikan bahwa tidak ada satu ayat pun dalam Injil yang berkata
seperti itu. Apakah Allah lupa dengan isi kitab Injil? Bagaimana mungkin Al-Qur'a mengatakan
bahwa Injil juga memberi pahala bagi orang yang berperang di jalan Allah?
Justru sebaliknya, Yesus memerintahkan Petrus untuk memasukkan pedang ke dalam
sarungnya, karena Petrus memotong telinga kanan Malkhus, hamba Imam Besar. Kata Yesus
kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan
Bapa kepada-Ku?" (Yohanes 18:11) betapa indahnya kata² ini.
Saya belum pernah membaca ada perintah berperang dalam Injil. Sewaktu Yesus ditangkap
oleh serombongan orang yang membawa pedang dan pentungan, semacam FPI zaman itu,
dikisahkan: "Kata Yesus kepada mereka: "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang
lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku ada
di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi
haruslah digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci" (Markus 14:48-49).
Mengapa Yahudi Menang Perang?
1. Siapa yang mengutuk Israel, terkutuklah ia. Jangankan memerangi Israel, mengutuk mereka
saja sudah terkutuk apalagi kalau berperang dengan mereka. Inilah Firman Tuhan yang tidak
diketahui oleh kaum Muslimin yang suka mengutuk Israel. Bahkan bangsa Indonesia ikut
mengutuk Israel. Dan akan terjadi penggenapan firman ini pada setiap Muslim yang
menyerang Israel. "Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu.
Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah
ia" (Kejadian 27:29).
2. Yang berperang adalah Tuhan. Bangsa yang tidak percaya berperang dengan kekuatan
sendiri, yaitu kekuatan manusia. Tapi yang berperang untuk Israel adalah Tuhan sendiri. Ia
berkata: "Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-
temurun" (Keluaran 17:16). Sejak proklamasi kemerdekaan Israel pada tanggal 14 Mei, 1948,
Israel dikeroyok 22 bangsa Ismael, berbahasa Arab, beragama Islam, tapi selalu menang. Israel
seorang diri saja, tapi tetap bertahan dan malahan bertambah kuat. "Sesungguhnya Aku
membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi
pening; juga Yehuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung" (Zakaria 12:2).
Kaum Ismael terus menyerang. "Maka pada waktu itu Aku akan membuat Yerusalem menjadi
batu untuk diangkat bagi segala bangsa" (Zakaria 12:3). Bahkan seluruh dunia menyerang
Israel. Tuhan berjanji bahwa Yerusalem akan dibuat menjadi batu untuk diangkut seluruh
bangsa. "Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan
berkumpul melawannya" (Zakaria 12:3). "Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku
akan membuat segala kuda menjadi bingung, penunggangnya menjadi gila. Atas kaum Yehuda,
Aku akan membuka mata-Ku, tetapi segala kuda bangsa akan Kubuat menjadi buta" (Zakaria
12:4). Pemimpin² bangsa Ismael telah dibuat Allah menjadi gila. Seharusnya mereka memerangi
Israel tapi mereka malahan berantem antara sesama mereka. Mesir melawan Libya, Iran
memusuhi Irak, Yordania melawan Syria, Arab Saudi melawan Iran. Sekarang muncul lagi ISIS,
yang merupakan metamorfosa baru dari mimpi membangun kejayaan Islam sebagai imperium
dunia setelah runtuhnya Turki Utsmani di tahun 1924. "Jikalau bukan TUHAN yang memihak
kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-
hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita; maka air telah menghanyutkan kita,
dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita, maka telah mengalir melingkupi diri kita air
yang meluap-luap itu. Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi
gigi mereka! Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus,
dan kitapun terluput! Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit
dan bumi" (Mazmur 124:2-8).
3. Bangsa pilihan Tuhan. Al-Qur'an mendukung bahwa Israel adalah bangsa pilihan. "Dan
ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-
perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan
mereka dengan akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan kepada negeri akhirat. Dan
sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling
baik" (QS 28:45-47). Meskipun Al-Qur'an berkata seperti itu, tetap saja bangsa Arab
bermusuhan dengan Israel sebagai manusia pilihan. Apalagi Alkitab lebih jelas lagi
menempatkan Israel sebagai pilihan Tuhan sejak awal. "Sebab engkaulah umat yang kudus bagi
TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas
muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya" (Ulangan 7:6). "Kamulah anak-anak
TUHAN, Allahmu; janganlah kamu menoreh-noreh dirimu ataupun menggundul rambut di
atas dahimu karena kematian seseorang" (Ulangan 14:1).
4. Israel adalah Hamba Tuhan. "Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah
Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung
bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: "Engkau
hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau"; janganlah takut, sebab Aku
menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan
akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan. Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap
engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan
seperti tidak ada dan akan binasa; engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan
engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau
akan seperti tidak ada dan hampa. Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan
kananmu dan berkata kepadamu: "Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau." Janganlah
takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah
firman TUHAN, dan yang menebus m engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel" (Yesaya
41:8-14).
5. Tidak ada yang sama dengan Israel. "Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama
dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN, perisai pertolongan dan
pedang kejayaanmu. Sebab itu musuhmu akan tunduk menjilat kepadamu, dan engkau akan
berjejak di bukit-bukit mereka" (Ulangan 33:29).
Bukti tampak pada lima kali perang dengan bangsa Arab, di mana Israel selalu menang.
1. Perang Kemerdekaan, November 1947- Juli, 1949
2. Perang Sinai, Oktober, 1956
3. Perang Enam Hari, 5 - 10 Juni, 1967
4. Perang Lawan Mesir dan Sekutunya, 1969-1970
5. Perang Yom Kippur, 6 - 25 Oktober, 1973
Mengapa Arab Selalu Kalah?
Ini adalah nubuatan Alkitab tentang Arab dan keturunan Ismael, yaitu Kedar. Semua nubuatan
Alkitab pasti berlaku sampai kapanpun. "Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi
kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku
mengabarkannya kepadamu" (Yesaya 42:9) "Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan
kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk
Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung!" (Yesaya 42:11).
Bangsa Arab selalu kalah karena:
1. Perilaku mereka seperti keledai liar. Keledai adalah contoh binatang yang tidak melihat ke
depan hingga suka menabrak sana dan sini, berpandangan sempit, suka berantem dengan
saudara sendiri. "Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu;
tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya" (Kejadian 16:12). Apa yang
dikatakan dalam ayat ini adalah gambaran umum bangsa Arab dan Alkitab tidak pernah salah
dalam menubuatkan sesuatu. Mereka seperti keledai liar, suka melawan tiap² orang, orang lain
melawan Arab, dan di tempat kediamannya melawan saudaranya sendiri.
2. Orang Kedar membenci perdamaian. "Celakalah aku, karena harus tinggal sebagai orang
asing di Mesekh, karena harus diam di antara kemah-kemah Kedar! Cukup lama aku tinggal
bersama-sama dengan orang-orang yang membenci perdamaian. Aku ini suka perdamaian,
tetapi apabila aku berbicara, maka mereka menghendaki perang" (Mazmur 120:5-7). Bangsa
Arab itu sukanya berperang, maka lambang dan bendera mereka selalu pedang bersilang. Atau
kalau tidak, lambang bulan sabit, atau clurit.
3. Orang Kedar adalah tukang Zina. Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang Arab suka
berzina. Walaupun dia taat beragama, tapi hal berzina jalan terus. Ini satu nubuatan Alkitab
tentang keturunan itu. Allah menegur Israel dengan mengumpamakan mereka seperti
persundalan orang Arab. "Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan lihatlah! Di
manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan engkau duduk menantikan
kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau telah mencemarkan negeri dengan
zinahmu dan dengan kejahatanmu" (Yeremia 3:2). "Ia berahi kepada kawan-kawannya
bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda"(Yehezkiel
23:20). Roh zina sangat menguasai bangsa Arab. TKW yang dikirim ke Arab Saudi, sering
diperkosa. Bulan lalu ada 234 TKW yang sedang menanti hukuman pancung karena
membunuh tuannya. Siang kerja dengan tuan putri, malam diperkosa tuan putra. Kalau kita ke
Puncak atau Cipanas, banyak sekali kaum Kedar yang mencari wanita pribumi untuk kawin
kontrak atau nikah mut'ah selama sebulan atau dua bulan lalu ditinggal kembali ke Arab. Oleh
karena itu, kalau ada orang Islam masuk Kristen, pendeta harus mendoakan doa pelepasan dan
melayaninya untuk memutuskan Roh Zina. Hal ini penting karena akan percuma dia masuk
Kristen kalau roh lama masih ada dalam dirinya. Roh Zina sangat menguasai keturunan Ismael,
yaitu kaum Muslimin.
4. Tidak mendapatkan hak dan tidak akan tinggal di Yerusalem. "Aku menjawab mereka,
kataku: "Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya,
telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di
Yerusalem!" (Nehemia 2:20). "Tidak lagi akan kaulihat bangsa yang biadab itu, bangsa yang
logatnya samar, sehingga tidak dapat dipahami, yang bahasanya gagap, sehingga tiada yang
mengerti. Pandanglah Sion, kota pertemuan raya kita! Matamu akan melihat Yerusalem, tempat
kediaman yang aman, kemah yang tidak berpindah-pindah, yang patoknya tidak dicabut untuk
seterusnya, dan semua talinya tidak akan putus. Di situ kita akan melihat betapa mulia TUHAN
kita: seperti tempat yang penuh sungai dan aliran yang lebar; perahu dayung tidak melaluinya,
dan kapal besar tidak menyeberanginya. Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang
memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita. Tali-talimu
sudah kendor, tidak dapat mengikat teguh tiang layar di tempatnya, tidak dapat
membentangkan layar. Pada waktu itu orang akan membagi-bagi rampasan banyak-banyak,
dan orang-orang lumpuh akan menjarah jarahan. Tidak seorangpun yang tinggal di situ akan
berkata: "Aku sakit," dan semua penduduknya akan diampuni kesalahannya" (Yesaya 33:19-24).
YERUSALEM BARU.
5. Tidak boleh hidup di hadapan Tuhan. "Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya
Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" (Kejadian 17:18). "Abraham memberikan segala
harta miliknya kepada Ishak, tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-
gundiknya ia memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia
hidup--meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur" (Kejadian
25:5-6). Itu sebabnya, orang Islam harus masuk Kristen supaya berkenaan hidupnya di hadapan
Tuhan, agar disebut turunan Abraham. "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu
juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah" (Galatia 3:29).
6. Tidak semua anak Abraham adalah Turunan Abraham. "dan juga tidak semua yang
terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan
disebut keturunanmu" (Roma 9:7). "Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah
yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku
akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk
keturunannya" (Kejadian 17:19).
Haleluyah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar